“Story Telling” Adalah Kemampuan Wajib Untuk Seorang Entrepreneur, Berikut Tips-tipsnya.
Banyak tips yang akan kita temukan di internet dari yang bersifat memotivasi hingga cara-cara untuk membangun dan mempertahankan sebuah usaha. Martin Zwilling sebagai kontributor Forbes mengatakan bahwa story telling adalah skill yang harus dikuasai para pengusaha. Menurutnya salah satu tantangan seorang pengusaha adalah bagaimana cara untuk mengkomunikasikan secara jelas dan nyata maksud dan tujuan dari bisnis yang sedang dijalankan, tidak hanya kepada konsumen, tapi juga terhadap investor dan timnya sendiri. Cara mengemasnya menjadi sebuah presentasi yang enak itu adalah sebuah cerita lain, oleh karena itu kemampuan bercerita sebaiknya memang dimiliki oleh seorang entrepreneur.
Alasan utama adalah orang pada umumnya sangat tertarik kepada sesuatu yang dapat memotivasi, memberikan sebuah hal baru, dan story telling atau bercerita adalah salah satu cara untuk mencapai hal yang disebutkan diatas.
Setidaknya Zwilling mengatakan ada 10 tips untuk seorang pengusaha dalam bercerita di depan umum, berikut penjelasannya:
1. Ajak indera penonton untuk terlibat
Kata-kata hanyalah sebuah hal kecil dari sebuah komunikasi, maka dalam bercerita sebaiknya libatkan indera-indera penonton agar penonton bisa lebih menghayati apa yang ingin anda sampaikan.
2. Berikanlah cerita yang memberikan efek motivasi kepada audience
Sentuhlah emosi audience, coba untuk menggerakkan emosinya dengan harapan jika emosinya tersentuh audiens akan tergerak untuk melakukan sesuatu.
3. Cari waktu dimana audiens akan mendengarkan secara maksimal
Coba luangkan waktu untuk mencari tahu kapankah audience anda memiiki waktu luang untuk mendengarkan presentasi anda, karena jika mereka ada waktu luang untuk presentasi anda sudah dapat dipastikan bahwa mereka akan meresapi apa yang anda katakan.
4. Berceritalah dengan energi yang terpancar
Sebuah energi ketika menceritakan sebuah cerita yang anda sangat pahami itu tidak bisa dibohongi, karena ketika anda yakin dengan cerita yang anda sampaikan, otomatis audience juga akan lebih percaya dengan apa yang anda sampaikan.
5. Jangan sungkan untuk menunjukan sisi lemah anda dan sisi kuat anda
Seorang pengusaha yang sedang bercerita harus dapat bercerita tentang sesuatu yang membuatnya khawatir atau merasa akan terjadi sesuati jika ia menceritakan sebuah cerita dari sisi negatif kehidupannya, tapi itu adalah sebuah keharusan yang nantinya audience akan bersimpati kepada anda.
6.Coba dengarkan dengan fokus pikiran menggunakan semua indera.
Tidak hanya indera audiens, namun indera sang pembicara pun dibutuhkan untuk menangkap sinyal-sinyal kecial dari audience, entah ketika sedang bercerita atau mendengarkan audiense berbicara.
7. Cari sumber ceritta yang menarik para audience
Pada umumnya kisah jatuh bangun sang pengusaha akan jauh lebih memotivasi kepada audience yang mendengarkan, karena ketika sang pembicara sedang bercerita semua pengalaman pahitnya, makan akan timbul sebuah keyakinan yang akan meyakinkan penonton untuk lebih termotivasi.
8. Interaktif penceritaan sangatlah diperlukan
Penceritaan yang interaktif memiliki daya pengaruh yang lebih baik karena audiense merasa terlibat dalam cerita tersebut, coba lakukan secara verbal, motorik dan visual.
9. Kesuskesan berita datang dari persiapan yang matang
Persiapkan mental, emosi, dan fisik sebaik mungkin untuk bercerita. Bercerita bukan saja pekerjaan bibir. Tapi, semua bagian dari pencerita harus terintegrasi dengan baik. Tujuannya, agar cerita tampak menyakinkan dan tentunya meninggalkan kesan di benak audiens.
10. Tema dan audiens haruslah sesuai
Coba pahami apa yang audiens butuhkan, dan pandai-pandailah melihat apa kebuthuhan audiense dan sesuaikan tema cerita anda.