Anindya Bakrie di BCCF Dan Komitmennya Terhadap Dunia Digital Indonesia
Tanggal 6 Maret 2014 lalu CEO Bakrie Capital, Anindya Bakrie, datang berkunjung ke markas Bandung Creative City Forum (BCCF) di Jalan Purnawarman 70 Bandung. Berperawakan kekar sedang dengan pandangan mata tajam, Anin menunjukkan kelasnya sebagai seorang yang mempunyai kepedulian besar terhadap dunia StartUp indonesia. Bagi saya, malam itu Anin tidak hanya datang sebagai CEO Bakrie Capital, tetapi juga sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Terpancar dari jawabannya ketika sahabat saya, Rein Mahatma dari StartUpBisnis.Com menanyakan kondisi Nusantara Venture (perusahaan venture Bakrie di bidang IT yang pernah berinvestasi ke malesbanget, Gonla dan clickTRUE – semua tidak berkembang seperti yang diharapkan) yang berantakan. Dengan tenang Anin menjawab bahwa dalam setiap bisnis selalu ada resiko yang harus ditanggung, yang penting adalah bagaimana kita bisa belajar dari apa yang sudah terjadi. Secara spontan Anin malah menawarkan kepada audience apakah ada yang mau membuatkan video mengenai berbagai kegagalan yang pernah dilaluinya. Nice gimmick yang saya yakin bisa menginspirasi orang lain.
Datang terlambat 1 jam dari yang telah dijadwalkan, Anin langsung berdiskusi dengan sekitar 30 teman-teman yang berkecimpung di dunia digital di Bandung. Diskusi berlangsung menarik. Secara khusus, melalui BCCF, grup Bakrie ingin bekerja sama dengan komunitas digital Bandung. Ini sinyal yang menarik sebetulnya. Setelah kegagalan Nusantara Ventures, kemudian tiba-tiba berinvestasi di Path (Saya pernah menganalisa ini, silakan klik disini), Grup Bakrie seperti menemukan kembali tenaganya untuk meliuk di teknologi informasi. Dijelaskan oleh Anin, investasinya di Path berawal dari pertemanan, tetapi kemudian dilanjutkan ke level yang lebih serius setelah melihat bagaimana Path bisa di koneksikan dengan berbagai perusahaan yang dimilikinya saat ini, terutama Esia. Sebelumnya dia juga menyebutkan, sudah saatnya ada perusahaan Indonesia yang berinvestasi di luar, jangan hanya perusahaan luar yang masuk bebas ke Indonesia. Salut.
Diskusi yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu diisi juga oleh presentasi 5 (lima) Start Up yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Anin terlihat sangat antusias menyimak setiap presentasinya. Dimulai dari tinkergames, digital lab ITB, Bitcoin Indonesia, petakita sampai dengan nyankod. Dialog diakhiri dengan komitmen besar Grup Bakrie bagi perkembangan dunia digital Indonesia.
Secara khusus, follow up dari diskusi ini dibahas setelah selesai acara. Ketua BCCF dan Anindya Bakrie mencapai kesepakatan untuk bekerja sama mengembangkan dunia digital di Bandung dengan mendirikan lembaga akselerasi (demikian istilah Anin), untuk mengakselerasi komunitas ataupun pengusaha digital yang membutuhkan asistensi, baik secara teknikal ataupun asistensi bisnis. Bentuk kerjasama ini mengikat BCCF sebagai simpul kreatif yang akan menghubungkan korporasi besar Bakrie dengan komunitas digital di Bandung.
Salah satu kegembiraan yang saya dapat ketika menjadi moderator acara ini adalah ketika Anin menyatakan kesediaannya untuk menjadi Penasehat di Asosiasi Internet Marketer Indonesia (atau apapun itu namanya nanti). Ini organisasi yang akan dibentuk untuk mewadahi teman-teman internet marketer di Indonesia, hasil pembicaraan di Bandung Digital Meet Up bulan Januari lalu. Tentu saja, dengan Anindya Bakrie duduk di tim Penasehat, bersama dengan Fiki Satari (Ketua BCCF) akan membuat internet marketing Indonesia mempunyai posisi tawar yang lebih tinggi di mata dunia.
Hari senin ini, 10 Maret 2014, Ketua BCCF Fiki Satari dijadwalkan untuk bertemu dengan Anin di Jakarta untuk membicarakan kelanjutan kerjasama yang mungkin bisa dilakukan. Melihat sekilas apa yang sudah dirumuskan oleh BCCF, ini akan menjadi ‘sesuatu’ yang bisa merubah dunia digital di Indonesia, Bandung terutama. Nantikan berita selanjutnya di Bixbux.
pembahasan yang berkelanjutan dan perlu pendampingan untuk memajukan bangsa ini coach.mantap..dan sukses ya