Tips Memulai Bisnis Sampingan di Masa Pandemi

Begitu mendapat kabar bahwa ada penurunan pendapatan perusahaan akibat pandemic, sebenarnya ada rasa khawatir kalau nantinya bakal berdampak ke karyawan seperti saya. Apalagi setelah baca beberapa kabar di media bahwa ada ribuan karyawan yang terpaksa dirumahkan oleh perusahaan gara-gara deficit dan enggak mampu bayar gaji. Beruntunglah orang-orang yang sudah menjalankan bisnis sampingan jauh-jauh hari sebelum pandemic ini datang. Bagi yang belum, tentu enggak ada kata terlambat juga untuk memulai.

Baca juga: Bisnis Online Tanpa Modal Yang Bisa Dilakukan Sekarang Juga!

Meskipun pemerintah merespon pandemi ini dengan beberapa kebijakan untuk menyelamatkan kondisi ekonomi, kenyataannya enggak bisa mencegah beberapa perusahaan yang terpaksa harus merumahkan karyawannya.

Iya, faktanya memang masalah bangsa ini terlalu perkasa untuk diselesaikan sendiri oleh pemerintah.

Apa yang saya khawatirkan ternyata terjadi juga. Perusahaan saya mati-matian menjalankan program efisiensi. Semua lini digerakkan untuk bersinergi sekreatif mungkin menyumbangkan inovasi-inovasi yang bisa meningkatkan pendapatan.

Bersyukur sampai sekarang manajemen berkomitmen untuk tidak merumahkan karyawannya. Meskipun pada akhirnya ada kebijakan pengurangan jam kerja, yang otomatis berimbas pada pengurangan tunjangan dan gaji karyawan.

Mungkin sebagai karyawan ada yang kecewa, tapi jika kita melihat situasi dan pengorbanan beberapa pihak, tentu rasa kecewa itu akan membuat kita malu.

Iya, karena pengorbanan owner untuk menyelamatkan perusahaan juga nasib karyawan tidak bisa dipandang sebelah mata.

Rasa kecewa yang berlarut-larut pastinya enggak bisa menyelamatkan kita dari situasi sulit ini. Yang ada malah semakin membuat kita terpuruk, bahkan malah membebani orang lain. Membebani pemerintah, misalnya.

Maka dari itu, salah satu upaya yang perlu kita coba adalah memulai bisnis sampingan. Bagi yang sudah memulai bisnis sampingan, ini momentum yang harus disikapi serius untuk menjalankan bisnis tersebut.

Kalau kita masih menimbang-nimbang soal bisnis sampingan apa yang paling menjanjikan di masa pandemic covid-19 sekarang ini, artikel ini bisa jadi bahan referensi yang tepat.

Saya akan coba sharing tentang bisnis sampingan apa aja yang bisa kita coba upayakan untuk menyelematkan ekonomi kita. Minimal berusaha agar enggak jadi beban orang lainlah.

bisnis sampingan
Bisnis Sampingan, sumber gambar: pixabay

Bisnis Sampingan

Tagar #dirumahaja semakin hari semakin viral, apalagi setelah diberlakukannya PSBB di beberapa daerah. Tujuannya tak lain adalah untuk menghambat atau mengurangi penyebaran virus covid-19.

Bagi sebagian besar orang yang sudah terbiasa mencari penghidupan di luar rumah, tentu merasa enggak betah jika harus berdiam diri di rumah.

1. Bisnis Sampingan dari Rumah

Memikirkan bagaimana usaha yang sebelumnya sudah dirintis, dapat uang dari mana nanti jika harus mengangsur pinjaman bank yang sudah terlanjur, dan keruwetan lainnya.

Mau enggak mau kita harus memutar otak. Bagaimana caranya meskipun tetap di rumah, tapi penghasilan tetap ada. Harus segera jalanin bisnis sampingan di rumah untuk tetap bisa bertahan hidup.

Kalau ditanya, kira-kira siapa pihak yang harus menyiapkan bisnis sampingan di masa pandemic ini? Menurut saya minimal ada dua, yaitu karyawan dan mahasiswa.

Karyawan, karena sangat rentan di PHK atau dipotong gaji akibat perusahaan yang mulai oleng dihantam pandemic. Maka perlu alternative sumber penghasilan untuk jaga-jaga ketika kemungkinan terburuk itu datang.

Mahasiswa, karena enggak bisa menggantungkan biaya hidup kepada orangtua. Iya kalau orangtuanya baik-baik saja, tapi kalau terdampak pandemic juga kan jatah bulanan terancam disunat juga.

Maka mau enggak mau, harus mulai menyiapkan bisnis sampingan. Minimal bisa meringankan beban orangtua.

2. Bisnis Sampingan Karyawan

Berhubung karyawan tuh waktunya terbatas, maka menurut saya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Karena menjanjikan enggaknya sebuah bisnis tuh bukan cuma persoalan usaha jualan produk atau jasa yang lagi naik daun, tapi juga perlu dilihat factor lainnya.

Percuma juga kan kalau kita terjun di bisnis lagi trending, tapi tidak konsisten karena keterbatasan waktu ketika menjalani peran sebagai karyawan.

Baca juga; Rahasia Kerja Sampingan yang Menghasilkan

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak bisnis sampingan sebagai karyawan:

Pertimbangkan Passion

Enggak menutup kemungkinan seseorang yang kerja sebagi perawat memiliki passion yang jauh berbeda dengan bdang pekerjaannya itu.

Begitu juga dengan bidang-bidang yang lain. Di luar sana ternyata banyak karyawan yang memiliki passion berbeda dengan pekerjaan yang sedang digeluti.

Ketika hendak memilih bisnis sampingan, ada baiknya disesuaikan dengan passion. Karena hal ini nanti berhubungan dengan kosistensi dalam menjalani bisnis tersebut.

Umumnya orang akan sangat enjoy ketika mengerjakan sesuatu yang menjadi passionnya. Sehingga bisa menjaga kosistensinya untuk terus berbisnis.

Jika passion kita di bidang computer, ya ada baiknya kita pilih bisnis sampingan yang enggak jauh dari computer. Jual beli perangkat computer misalnya, atau buka jasa servis computer.

Pahami Waktu Luang

Seorang karyawan memiliki waktu luang terbatas. Biasanya mereka terikat kontrak dengan perusahaan. Sehingga perlu mencari waktu luang jika hendak berbisnis sampingan.

Karena tak elok jika seorang karyawan menjalankan bisnis sampingan di dalam jam kerja dia sebagai karyawan. Selain melanggar kontrak kerja, tentu hal ini juga akan mengganggu produktivitasnya.

bisnis sampingan
Bisnis Sampingan, sumber gambar: pixabay

Maka memahami jam kerja penting sekali untuk mencari kemungkinan bisnis apa aja yang bisa dikerjakan di waktu-waktu luang tersebut. Sehingga pekerjaan sebagai karyawan bisa tetap jalan, bisnis sampingan juga bisa dikerjakan.

Kenali Kemampuan Diri

Kemampuan diri merupakan salah satu modal dasar minimal yang harus dimiliki oleh seorang karyawan yang hendak memulai bisnis sampingan. Cobalah kenali kemampuan apa saja yang kita miliki dan mana yang berpotensi bisa menghasilkan.

Dari beberapa kemampuan yang kita miliki, kita bisa coba focus ke satu atau dua dulu untuk dikembangkan. Kemudian coba gunakan kemampuan tersebut untuk memulai bisnis, meskipun mengawalinya dengan sederhana.

Perlahan-lahan kita akan paham kurangnya di mana, lalu sambil jalan menyempurnakan kekurangna tersebut. Sehingga lama-lama orang akan tahu potensi kita. Setelah itu kita akan lebih mudah membangun portofolio bisnis.

Kemampuan di sini bukan cuma soal mengelola sesuatu, melainkan juga soal komunikasi dan soft skill lainnya. Sehingga kita bisa dengan mudah menyusun prioritas bisnis apa yang bisa kita kerjakan.

Pertimbangkan Basic Skill yang Dimiliki

Selama ini kita mungkin memiliki harta karun terpedam dalam diri kita, tapi belum menyadarinya. Mungkin karena terjebak di zona nyaman sebagai karyawan sehingga belum kepikiran untuk mengeksplorenya.

Misalnya saja ketika kita sudah begitu lama kerja sebagai tukang jahit di sebuah pabrik. Karena begitu nyaman dan loyal, mungkin kita enggak kepikiran untuk coba buka usaha jahit sendiri di rumah.

Padahal ketika kita sudah memiliki basic skill menjahit, kita bisa mengembangkannya untuk menghasilkan produk-produk fashion tertentu. Tinggal mengasah skill tersebut dan memfasilitasi dengan peralatan pendukung yang memadai.

Jadi enggak perlu khawatir ketika kita tidak punya produk utuk dijual, kita bisa menjual jasa dari skill yang kita miliki. Bukankah ketika sudah lama bekerja di suatu bidang tertentu, kita menjadi ahli di bidang itu.

Inilah harta karun dalam diri kita yang sebenarnya bisa kita maksimalkan untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Baca juga: 10 Skill Paling Dibutuhkan di Era Industri 4.0

Jangan menyerah dulu gara-gara sebagian besar waktu kita habis oleh pekerjaan sebagai karyawan. Mulailah berkaca dan munculkan potensi dalam diri kita yang bisa dimaksimalkan sebagai produk yang bisa dijual dalam packing bisnis sampingan.

3. Bisnis Sampingan Mahasiswa

Masa pandemic covid-19 memaksa pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan aktivitas belajar di kampus. Kemudian mengubahnya dengan system belajar secara daring yang memungkinkan untuk dilakukan di rumah.

Kebijakan ini tentu saja mengubah pola kebiasaan mahasiswa. Dia yang biasanya menghabiskan waktu di kampus, akhirnya harus menghabiskan sebagian besar waktu di rumah.

Maka tak heran kalau pengguna internet dan media sosial berkali-kali lipat dibandingkan hari biasanya sebelum pandemic.

Ada dua kemungkinan, pertama sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang sekadar mencari hiburan akibat suntuk di rumah. Sedangkan kedua, mereka yang meningkatkan frekuensi berinternet karena aktivitas bisnis online.

Zaman sekarang memang aktivitas berinternet dan bermedia sosial enggak bisa lepas dari gaya hidup mahasiswa. Bahkan banyak di antara mereka yang sukses menekuni bisnis online.

Semangat juang mereka, daya kreativitas, dan produktifitas mereka sangat berguna untuk menekuni bisnis sampingan. Bahkan jika mampu mengalokasikan energy itu untuk hal-hal positif, bisa jadi kesuksesan akan datang ke mereka.

Bukan hanya sukses berbisnis, bisa jadi sukses dalam beberapa aspek kehidupan.

Siapa pun kita, entah karyawan, mahasiswa, atau wiraswasta, jangan ragu untuk memulai bisnis sampingan. Kita enggak tahu kapan pandemic ini akan berakhir. Kita pun enggak tahu akan seperti apa kondisi ekonomi kita dalam beberapa waktu ke depan.

Maka, enggak ada ruginya memulai bisnis sampingan. Meskipun kita tahu bakal ada banyak kendala dan hambatan. Selama niat baik dalam diri kita masih ada, tentu akan dimudahkan jalan hidup kita. [SNs]

Artikel terkait

3 Komentar

  1. Dalam kondisi pandemi memang menimbulkan peluang baru, tapi jenis usaha apa saja yang mas rekomendasikan dimasa pandemi ini? saya belum menemukan contoh di artikel diatas

    mengingat kondisi ekonomi sedang lesu tentunya berefek ke daya beli masyarakat juga

Berikan komentar

Email Anda tidak akan kami publikasikan. Wajib diisi *