Film 40 Days In Europe, Filosofi Angklung dan Crowdfunding
Temans, untuk penggemar film Indonesia, siap-siap ada satu lagi film produksi dalam negeri yang akan muncul. Berdasarkan novel laris karya Maulana M. Syuhada yang berjudul 40 Days in Europe, film ini digarap oleh Sembilan Matahari Film.
Film ini bercerita tentang kisah nyata sebuah grup angklung sekolah yang dihadapkan pada ‘mission impossible’ ketika mendarat di Eropa. Lebih jauh dari itu, sebetulnya pesan moral yang ingin disampaikan dalam film ini adalah tentang perjuangan, kepemimpinan dan kewirausahaan. Angklung sejatinya bukanlah sekedar alat musik tetapi juga filosofi kehidupan. Dari angklung kita akan bisa menggali kearifan lokal, seperti nilai kebersamaan, solidaritas, ketangguhan serta persatuan dan kesatuan.
Foto credit to : www.enkoos.com
Digarap secara indie, film yang dijamin berkualitas ini harus bisa membiayai dirinya sendiri. Sahabat saya, Adi Panuntun, pemilik Sembilan Matahari Film sangat berharap penggemar film dapat segera terwujud. Oleh karena itu, sekarang film ini sedang berusaha mengumpulkan dana melalui salah satub platform crowdfunding : Indiegogo.
Saya belum baca sih novelnya. Tapi pasti ada alasan yang kuat sehingga Adi Panuntun mau mengerjakan project ini. Selama ini Adi dan Sembilan Matahari sangat dikenal sebagai pembuat video mapping di Indonesia. Baru-baru ini juga memenangkan sebuah kompetisi video mapping di Moscow, Rusia. Bagi saya, Adi Panuntun adalah jaminan film keren.
Buat teman-teman yang ingin membantu terwujudnya film 40 Days In Europe silakan langsung ke page crowdfundingnya di : http://igg.me/at/40-days-in-europe
Seperti crowdfunding yang lain, anda akan memerlukan kartu credit atau akun Paypal untuk mendukung terwujudnya film ini. Tetapi bagi yang ingin bantu tapi gak ada keduanya, silakan langsung email ke : management@40daysineurope.com
Thanks guyS!
40 Days In Europe
Website : www.40daysineurope.com
FB : 40 Days In Europe
Twitter : @film40days