[Special Report] Indonesia(dot)Travel : Situs Wah Promosi Pariwisata Indonesia

Www.Indonesia.travel (IT) adalah situs kebanggaan Pemerintah Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Domainnya terdaftar di namesbeyond.com sejak bulan November tahun 2007, terdaftar atas nama Ministry of Culture and Tourism Indonesia, Jl Merdeka Barat no 17, Jakarta, Indonesia.

Sebagai situs yang bertujuan untuk mempromosikan kepariwisataan Indonesia, IT telah merasakan beberapa kali perubahan design. Terakhir dilakukan pada tahun 2012 yang membuat desain situsnya menjadi tampak lebih modern, stronger dan dinamis. Tampilan model ‘pinterest’ dengan gambar yang lebih dominan mencerminkan kekuatan domain ini. Biar bagaimanapun juga, pariwisata adalah merupakan bentuk pemuasan indera pengeliatan.

Dikelola dengan biaya 3,9 Milyar setahun, menyebabkan situs IT terlihat sangat mewah. Dengan biaya sebesar itu, seharusnya situs ini dapat melakukan ‘segalanya’, termasuk membidik online market yang tertarget, bahkan yang sangat tertarget.

adult3

Social Media
Media sosial adalah bagaimana saat ini masyarakat dunia berhubungan, berinteraksi dan berkomunikasi. Melalui media sosial, informasi dapat disampaikan apa adanya, karena followers/subscribers/likes saling merekomendasikan apa yang sudah mereka rasakan. Untuk media pariwisata seperti ini, referal dari orang2 yang sudah pernah ketempat tertentu tentu saja menjadi sangat penting. Lihat saja bagaimana Tripadvisor menjadi tempat referal akomodasi dan destinasi yang terbesar di dunia.

IT mempunyai beberapa aktivitas social media yang semuanya akunnya dalam keadaan aktif dan berinteraksi. Google+ (1359 circles), Twitter (@indtravel – 53.9 followers), Pinterest (176 followers), Instagram (240 followers), Youtube (124 subscriber), Flickr dan Facebook Fanpage (81.271 likes). Yang paling aktif dari semuanya adalah Twitter dan Facebook. Walaupun demikian, problem terbesar di Facebook fanpage adalah ketika kita melihat bagaimana friends merespon terhadap postingan. Rata-rata hanya 30-100 yang betul-betul berinteraksi, baik likes, ataupun comments. Dari 81.271 likes juga hanya 1% yang ‘people talking about this’. Artinya, engagement dan konektivitas yang seharusnya bisa dijalankan melalui sosial media masih belum optimal. Menurut ahli media sosial facebook fanpage, Asep Puyak Putra, hal ini disebabkan karena update yang kurang, baik secara kuantiti dan kualiti. Selanjutnya menurut Puyak, Facebook Fanpage adalah sarana yang tepat untuk viral marketing. Pengguna didalamnya bisa saling menguatkan atau bahkan menjatuhkan, semua tergantung dari ‘jiwa’ di dalam fan page itu sendiri.

Belum lagi dilihat dari kualitas interaksi yang terjadi, sebagai situs yang bertujuan untuk mempromosikan Indonesia, justru follower/friends banyak ditemukan orang Indonesia. Agak-agak salah sasaran menurut saya.

Search Engine Optimization
Pada bulan Juni, sebuah penelitian dilakukan oleh Fariz Lana, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Dalam penelitiannya, Fariz menegaskan bahwa IT jelas sekali salah sasaran.

Setiap tahun, Kemenparekraf selalu menyelenggarakan Passenger Exit Survey (PES), yaitu penelitian yang dilakukan di bandara internasional yang ada di Indonesia untuk mengetahui profil wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Salah satu temuannya adalah wisatawan, dibagi berdasarkan negara, yang mempergunakan internet sebagai referensi sebelum bepergian. Asumsinya, negara-negara ini adalah captive market (pasar pasti) dari IT dan negara yang diluar itu adalah negara yang memerlukan penetrasi pemasaran oleh pengelolanya.

Perbandingan antara visitor indonesia.travel dengan wisatawan masuk menurut PES memperoleh 3 negara yang sama-sama berada di list : Amerika Serikat, China dan Australia. Sisanya, 7 negara yang lain tidak match. Artinya terdapat pergeseran pasar. Atau ekstrem nya, pasar sasaran indonesia.travel tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Yang mengejutkan adalah hasil analisa dari SEMRUSH yang mengatakan bahwa situs ini hanya memiliki 387 organik keywords, sedangkan jumlah yang terindex di Google adalah 207.000. Artinya, denganjumlah yang terindex sedemikian besar, seharusnya situs ini mempunyai lebih banyak organik keywords. Idealnya, dari 200.000-300.000 index bisa menghasilkan 2000-3000 organik keywords. Ini menunjukkan lemahnya SEO Onpage yang selama ini dilakukan.

Hasil ini menunjukkan bahwa situ IT, yang seharusnya berfungsi untuk media promosi pariwisata Indonesia masih harus ditingkatkan lagi ke-efektifitasan-nya. Dugaan saya, situs ini melakukan promosi (oleh pengelolanya) dengan media buy (seperti di lonely planet) di website-website travel dunia, membeli beberapa spot iklan PPC dan sedikit melupakan SEO. Padahal SEO adalah salah satu sumber traffic yang terbaik.

Situs IT, dilain pihak, mempunyai sumber traffic yang lain, yaitu backlink di setiap kedutaan besar Indonesia di setiap negara. Ini adalah backlink yang men-drive traffic besar ke situs ini. Pertanyaannya adalah, apakah website ini sudah cukup optimal, mengingat anggaran pertahun sebesar 3,9 Milyar selalu digelontorkan untuk pengelolaannya. Mari kita amati sama-sama.

Artikel terkait

6 Komentar

  1. 3,9 milyar hahhaha… gila amat itu yah..
    kalau saja saya punya modal 200 juta saja (hanya berapa persen dari anggaran itu)
    saya rasa situs yang saya buat http://diwisata.com mungkin juga bisa mendongkrak pariwisata indonesia. bukan hanya tourismnya saja, tapi juga pelaku usaha di dalam bisnis pariwisata.

    indonesia memang ada-ada saja lah….
    saya juga sok master (gara” angka anggaran itu)

  2. Masih jauh sekali kefektifan yg bisa atau seharusnya dicapai dgn biaya segitu.hire orang urus postingan gambar di FP + maen fn ads, sudah tentu dr segi social media facebook akan terjadi peningkatan yg waw.

    Dan baru tau kalo ternyata seo dibalik website itu lemah tohh.

    1. Mantap ulasannya kang wientor.. smoga pemerintah bisa menemukan review ini dan diserahkan kepada yg benar2 ahlinya. Daripada ngeluarin 3.9M/thn mending bayar kang wientor dan team utk beresin webnya spy sesuai target market dan trafiknya kencang. Dibayar min 10-20% mungkin kang wientor bersedia membantu demi kemajuan pariwisata indonesia utk menarik para wismancanegara. Setuju gak kang?

Balas komentar AganKhalid Batalkan

Email Anda tidak akan kami publikasikan. Wajib diisi *