Facebook Marketing (Remastered) 2020 > Saatnya Machine Learning Bekerja!

Facebook memang canggih. Dari pertama kali dahulu mengenal Facebook Ads tahun 2010, sampai dengan sekarang, mungkin sudah puluhan atau ratusan kali mengalami update. Dan update yang dilakukan, selalu menakutkan dikarenakan kita harus mencari tahu sendiri perubahan yang terjadi.

Hal yang tadinya diperbolehkan, bisa jadi tiba-tiba dilarang. Ini terkadang membuat akun iklan kita menjadi disabled tanpa sebab yang kita ketahui. Nyesek.

Baca juga: 13 Cara Optimasi Facebook Ads Untuk (Secepatnya) Menghindari Boncos

Di tahun 2020 ini, Facebook banyak memulai hal baru. Walaupun sebetulnya sudah mulai dikerjakan dari tahun 2018, tetapi tahun 2020 ini terasa sangat spesial karena semakin Facebook semakin banyak memakai machine learning.

Machine learning ini seharusnya memudahkan advertiser, seharusnya. Tetapi pada kenyataannya, salah satu diantaranya, Customized Budget Optimization (CBO) misalnya, tercatat sudah beberapa kali mengalami kemunduran jadwal untuk dipakai penuh. Pertama, dulu isu CBO akan diimplementasikan penuh pada bukan September 2019, kemudian diundur ke Februari 2020.

Sampai sekarang, CBO masih menjadi alternatif, tetapi belum mandatory. Kita masih bisa optimasi manual dengan membagi budget per adset.

Jadi, machine learning di Facebook Ads saat ini sedang terus dikembangkan. Sekali lagi, seharusnya machine learning ini sangat memudahkan advertiser, terutama newbie. Apabila semua machine learning sudah berjalan optimal, struktur iklan sampai dengan optimasi adcopy, creatives dan bahkan interest bisa dilakukan secara otomatis.

Jadi, sinyal yang dikirimkan oleh performance iklan kita, akan diolah oleh machine learning ini dan kemudian mengarahkan iklan kita untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Facebook menyebut taktik ini: Power 5!

Facebook Ads 2020 Update

1. Auto Advanced Matching (AAM)

Ini menurut saya adalah perubahan yang simpel, tetapi berarti. Diluncurkan kembali (improved) pada tahun 2018, tetapi dikembangkan dari 2016, AAM menjadi fitur yang ‘jarang dikenali’, padahal powerful. Menurut Facebook, AAM dapat secara akurat mendapatkan input yang didapat dari website kita, misalnya email atau nomer telepon, pada saat sign in, checkout atau registration.

Auto Advanced Matching akan menambah data secara otomatis agar Facebook mendapatkan data lebi untuk optimasi, terutama pada conversion.

Yang paling penting dari AAM ini adalah dapat meningkatkan jumlah custom audience yang sudah dibuat. Ini berarti menambah data secara gradual yang akhirnya akan membuat Facebook lebih mudah membaca data dan mengoptimalisasinya.

Cara Setup Auto Advanced Matching

1. Buka Event Manager dan pilih Pixel-nya
2. Klik Setting
3. Klik Details, kemudian pilih Auto Advanced Matching
4. Pilih jenis data yang akan dikirim dari website kita, bisa email atau nomer telepon
5. Selesai

2. Account Simplification

Saya masih inget ketika dulu selalu memakai sistem riffle gun (ini nama yang saya pakai untuk sistem ini), yang ketika membuat campaigns, selalu dibarengi dengan membuat adset yang banyak banget.

Adset tersebut diberikan rules, apabila melebihi CPC (Cost per Click) tertentu maka adset tersebut akan paused dengan otomatis. Sistem ini sangat bergantung kepada banyaknya adset yang dibuat dan bagaimana Facebook optimasi setiap iklan di dalam adset. Inget, masing-masing adset bertarung di audience yang sama.

Nah, kecuali anda menggunakan tools tambahan (seperti reveal bot), maka anda akan menemui banyak kesulitan dalam implementasi sistem ini.

Dulu struktur iklan per campaign seperti ini:

Sekarang menjadi seperti ini:

Please note:

  1. Prinsip isolasi audience agar tidak overlap dengan audience lain juga berlaku disini. Jadinya, untuk mengetahui winning adset atau winning ad lebih mudah dan lebih mudah.
  2. Dalam 1 (satu) Business Manager memanghanya bisa diisi oleh 5 akun iklan. Tetapi apabila kita request, bisa mendapatkan yang lebih, bahkan bisa sampai 1000. Gunanya buat apa? Untuk menghindari disabled, disarankan 1 akun iklan untuk 1 URL yang diiklankan.

Sekarang, kondisinya sudah semakin simpel. Dibantu dengan CBO dan Dynamic Creative, membuat campaigns gak perlu lagi dengan banyak adset. Secara umum, ini membuat bidikan audience yang lebih luas (broader audience) tidak lagi memerlukan budget yang banyak.

Karena adset dan ad sudah dioptimasi otomatis, maka konversi bisa terjadi kapan saja. Apalagi setelah algoritma Facebook Ads membaca data yang masuk. Adset menjadi lebih cepat stabil.

Baca juga: 1200+ Inspirasi Dasyat AdCopy Facebook Ads Yang Bisa Dipakai Langsung Saat Ini Juga

Kalo buat saya, account simplification membuat jauh lebih mudah menentukan struktur campaigns, baik untuk: Prospecting (cold traffic), Remarketing (warm traffic) dan Re-engagement (hot traffic).

3. Automatic Placement

Riset membuktikan bahwa iklan dengan Automatic Placement mempunyai ROAS lebih tinggi daripada penempatan iklan hanya di Feed.

Automatic Placement berarti kita pasrah kepada Facebook iklan kita akan ditempatkan dimana saja, misalnya di Feed, FB Stories, Right Colomn atau di Audience Network. Beberapa jenis penempatan iklan mengharuskan kita juga meng-adjust creatives yang kita masukkan.

Automatic Placement ini juga membuat kita bisa mengambil keuntungan dari opsi lower-cost-delivery. Saya selalu memakai opsi ini di setiap campaigns dan membiarkan Facebook optimasi dengan sendirinya.

4. Dynamic Ads

Men-centrang opsi ini berarti anda membiarkan Facebook untuk memutuskan creative dan adcopy mana yang paling bagus. Ini bagus. Selama ini saya selalu berpikir, creatives yang bagus-lah yang akan winning, padahal kenyataannya tidak selalu begitu.

Dynamic Ads juga sangat memudahkan agar kita tidak perlu lagi membuat ad (iklan) yang sangat banyak untuk testing adcopy yang kita punya. Kita hanya perlu memasukkan opsi untuk gambar/video, headlines, text, dsb dan kemudian Facebook akan merotasi paduan mana yang paling oke untuk dijalankan.

Bayangkan dulu berapa banyak variasi iklan yang dibuat untuk split test, misalnya 5 gambar, 5 primary text dan 5 headlines? Gak mau ngitung lagi ah. Nah sekarang, kita bisa membuat ini semua dengan sekali input di satu iklan saja. Setelah itu biarkan Facebook yang bekerja. Top!

5. Campaign Budget Optimization (CBO)

Sejak pertengahan tahun lalu, apalagi ketika muncul pengumuman bahwa Bulan September 2019, Facebook akan menghilangkan opsi budget di level adset, dan akan 100% memakai CBO di level campaign, saya memutuskan untuk switch beberapa campaigns dengan CBO. It was fun.

Fungsi utama CBO adalah untuk membantu advertiser, kita ini, meningkatkan ROAS dengan secara otomatis mendistribusikan budget iklan ke dalam adset yang paling optimal. Saya suka menganalogikan CBO seperti orang mau pacaran dengan beberapa pilihan calon pacar. Ketika sudah menu yang cocok, ya sudah fokus di satu orang itu saja.

Demikian pula dengan CBO, kalau Facebook sudah menemukan adset yang pas, maka distribusi budget akan dialokasikan ke adset tersebut dengan jumlah yang proporsional.

Secara umum, CBO sangat berguna untuk:
1. Tidak perlu lagi memelototi campaigns setiap saat kemudian optimasi manual dengan mem-pause-kan adset yang tidak berjalan dengan optimal.
2. Gak perlu khawatir lagi akan ada duplikasi audience.
3. Merubah budget dengan cara lama di adset membuat iklan balik lagi ke learning phase, dengan CBO hal itu bisa dihindari.

Perubahan besar di CBO adalah dengan gagah berani Facebook merubah cara analisa kita terhadap suatu campaigns. Yang tadinya kita analisa based on adset (cara manual), sekarang dirubah ke level campaigns. Ini membuat saya berpikir, split-test berarti harus dilakukan di level campaign juga agar bisa terisolasi.

Baca: Cara Membuat Link WhatsApp Langsung Chat

Walaupun demikian, kalau anda sudah running iklan dengan CBO, perhatikan pembagian budget di adset. Saya menemukan kalau adset dengan performance yang rendah di turn off, maka cpa akan lebih rendah.

Untuk iklan dengan budget rendah, anda harus menunggu iklan jalan paling tidak seminggu karena machine learning dari Facebook membutuhkan data yang cukup banyak. Merubah iklan yang kurang dari seminggu akan mengganggu performa iklan tersebut. Bahkan, apabila anda hanya menaikkan budget-nya saja.

Artikel terkait

Berikan komentar

Email Anda tidak akan kami publikasikan. Wajib diisi *