Perkecil Resiko Dengan Melakukan Vertical Scale-Up Pada Campaign Yang Sedang Berjalan
Scale Up. Vertical Scale-up adalah cara seorang affiliate marketer dalam meningkatkan kinerja campaign yang sedang berjalan. Biasanya Vertical Scale-up dilakukan setelah serangkaian Split Test maupun A/B Test dilakukan. Jadi Vertical Scale-up dilakukan terhadap Winning Campaign. Disebut Vertical Scale-up karena scale-up dilakukan pada Traffic Sources dimana Campaign berjalan. Jika Scale-up dilakukan pada Traffic Sources lain, saya menyebutnya itu Horizontal Scale-up. Kedua jenis Scale-up ini mempunyai tujuan yang sama, yakni meningkatkan earning atau pendapatan.
Baca juga : Prinsip Dasar AIDA Untuk Melakukan A/B Split Test. Internet Marketer Wajib Tahu!
Vertical Scale-up merupakan hal pertama yang biasa dilakukan oleh seorang Affiliate Marketing begitu menemukan sebuah Winning Campaign. Caranya gak sulit, hanya dengan menambah budget iklan harian. Tapi, betulkah semudah itu? Apakah sebuah Campaign yang berjalan dengan budget $200/hari yang memiliki ROI 40%-80% akan memperoleh hasil yang sama ketika budget harian iklan tersebut ditambah menjadi $2,000/hari?
Sayang sekali, kenyataannya tidak semudah itu. Ada beberapa parameter yang bisa menghambat, bahkan menyebabkan campaign justru menjadi rugi ketika dilakukan Vertical Scale-up. Namun seperti yang sering saya katakan, affiliate marketing itu pengetahuan. Artinya semua bisa diukur, bisa diperkirakan. Affiliate marketing bukan ilmu ramalan, ilmu kira-kira atau ilmu sulap. Terdapat data dan statistik yang bisa kita pergunakan untuk memperkecil semua resiko yang mungkin timbul. Syaratnya, anda harus menggunakan : Tracking Software!
Setiap Traffic Sources mempunyai karakteristik masing-masing, namun ada suatu aturan yang saya perhatikan hampir selalu ada pada setiap Traffic Source, baik tertulis maupun tidak.
Begini, misalnya kita running campaign disebuah Traffic Source dengan budget $20/hari, dan biaya CPC (Cost Per Click) nya sebesar $0.02/click, dengan kondisi ini artinya akan ada sekitar $20/$0.02 = 1000 traffic masuk ke Landing Page Campaign Anda.
Traffic Source -> Banner -> Landing Page -> Offer Page
Saat budget $20/hari, bid CPC $0.02 mungkin cukup, dan menghasilkan 1000 traffic seperti yang diharapkan. Namun ketika budget iklan Anda dinaikkan menjadi misalnya $50/hari, seringkali Anda menjadi kecewa. Ternyata budget tersebut tidak bisa habis atau dengan kata lain traffic yang seharusnya masuk $100/$0.02 = 5000 tidak tercapai bahkan jauh dari harapan. Solusi yang dilakukan biasanya menaikkan nilai bid misalnya dari $0.02/clik menjadi $0.03/click, karena Anda mungkin menduga bahwa ada orang laing yang juga memasang iklan dengan bid CPC yang lebih tinggi. Asumsi tersebut mungkin benar, tapi mungkin juga asumsi tersebut bisa salah, kenapa?
Bisa saja salah karena bisa jadi sebuah Traffic Source mempunyai minimum bid untuk sebuah nilai daily budget tertentu. Contoh misalnya: daily budget $10 – $99 minimum bid $0.01/click, daily budget $100-$499 harus dengn minimum bid $0.3/click dsb. Jadi, bukan semata-mata karena persaingan bid antar pemasang iklan saja, namun juga ada minimal bid untuk setiap skala daily budget. Nah, kembali kepada kasus dan pertanyaan pertama di atas, apakah ketika dilakukan Vertical Scale-up Campaign saya bisa untung atau malah sebaliknya? Jawabannya, bisa diukur sebelum Anda melakukan Vertical Scale-up!
Gambar di atas adalah sebuah winning campaign yang telah berjalan selama satu minggu, sengaja saya tunggu dulu selama satu minggu agar memperoleh data yang cukup untuk dilakukan evaluasi. Campaign tersebut berjalan selama satu minggu dengan budget sebesar $170/hari, dengan nilai CPC 0.037/click. Seperti yang pernah saya bahas di artikel berjudul : Memahami CTR, Conversion, ROI, EPC dan EPV (lihat link di bawah) ; bahwa klik yang terjadi pada banner iklan Anda akan menjadi visits pada tracking Voluum, jadi Visits = Click pada banner iklan di Traffic Source.
Baca juga : Memahami Arti CTR-TS, CTR-TRK, Conversion, ROI, EPV Dan EPC
Jika saya akan melakukan Vertical Scale-up pada campaign di atas dengan menaikkan budget iklan menjadi $1000/hari, dan agar hasilnya (traffic yang bisa diperoleh) tetap maksimum. Maka bid CPC yang ideal adalah min $0.05/click, pertanyaanya apakah saya masih bisa menghasilkan profit dengan nilai bid tersebut atau sebaliknya?
Coba perhatikan nilai konversi (CV) pada campaign di atas, nilai CV-nya 1.39%. Nilai CV diperoleh dari Conversions/Visit. Jadi, kalau saya memasang budget $1000/day dengan bid CPC $0.05 maka jumlah visits yang akan saya peroleh adalah $1000 : $0.05 = 20,000 visits. Jika nilai konversinya adalah 1.39%, maka perkiraan Conversions yang akan saya peroleh adalah 20,000 x 1.39% atau sebanyak kurang lebih 278. Jika payout dari offers tersebut adalah $4.3 per-conversion, maka revenue yang akan saya peroleh adalah 278 x $4.3 = $1,234 atau profit $1,234 – $1,000 = $234 atau ROI = 23.4%
Kesimpulannya, saya pasti berani untuk melakukan Vertical Scale-up, karena masih ada potensi keuntungan yang cukup menjanjikan. Saya sering menggunakan cara ini ketika akan melakukan Vertical Scale-up. Hasilnya, tingkat akurasi mencapai lebih dari 90% kecuali ada hal lain diluar parameter yang bisa mempengaruhi seperti misalnya Volume Traffic ternyata tidak sebanyak yang diharapkan dsb. Nah, itulah Affiliate Marketing, semua bisa dihitung, asal Anda punya data.
untuk jasa seperti my paying ads / traffic monsoon kira-kira bagus gk? klo jasa nya dipakai untuk dijadikan sumber traffic?
mohon pencerahan nya
terimakasih 🙂
Saya gak pake, tapi ketahuan traffic nya bagus apa tidak ya harus dicoba mas
Om Rully,
Trmksh sdh sharing ilmunya.
Yg $0.037 itu max bid kita atau data avg. bid dr traffic source?
Bgmn kita tahu ideal CPC to bid saat naikin budget? Yg $0.05 itu dr mana? Apa ada rumusnya?
Trm ksh
Salam kenal Pak Rully, artikel yang sangat bermanfaat
Pak Rully,
Berapa minimum nilai %CTR & %CV untuk menentukan winning campaign pada saat split test ?