Cara Cepat Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Cepat dalam Mengetik

Sumber: Pexels

Salah satu aktivitas lumrah yang sering dilakukan banyak orang adalah mengetik. Mengapa itu bisa terjadi? Jawabannya jelas, karena hampir sebagian orang di masa ini tidak pernah lepas dengan gadget mereka. Misalnya saja, bagi kalangan mahasiswa pun untuk menyelesaikan tugas harus mengetik. Mencari referensi pada search engine juga perlu mengetik. Alih-alih untuk mahasiswa jomblo yang sedang chat dengan gebetannya pun perlu mengetik untuk melancarkan aksi PDKTnya.

Oleh sebab itu, mengetik bisa dikatakan aktivitas primer bagi milenial di era digital saat ini.

Pada zaman ini, format keyboard yang digunakan adalah qwerty. Qwerty merupakan tata letak huruf pada keyboard. Kenapa disebut demikian? Karena sebenarnya pada keyboard jaman now terlihat jelas huruf Q W E R T Y berurutan pada baris atas keyboard. Sedangkan menurut sejarah, mesin ketik dengan format ini diciptakan oleh Christopher Latham Sholes pada tahun 1868. Hingga sekarang format tersebut masih eksis digunakan oleh orang di dunia.

Sumber: Pexels

Sebenarnya mengapa format keyboard dibuat demikian? Bukankah akan jauh lebih mudah jika keyboard dibuat dengan format urutan alphabet A B C dst.? Jawabannya sederhana, ini berhubungan dengan sejarah lagi. Pada zaman dahulu kala, sebelum keyboard seperti sekarang. Pertama kali manusia mengetik, ya menggunakan mesin tik.

Mesin tik adalah mesin untuk mengetik. Kenapa ‘tik’ bukan ‘ketik’? Ini perihal kaidah bahasa Indonesia yang baku dan tidak baku saja. Mengetik kata dasarnya: tik. Coba cek saja di KBBI, apakah ada kata ‘ketik’ di KBBI? Sebenarnya ada, namun katanya ‘ketik’ merupakan bahasa tidak bakunya.

Lucu ya, sebenarnya ‘tik’ sendiri berasal dari suara saat orang mengetik. Maksud saya, bunyi yang dihasilkan terdengar demikian kurang lebih. Lalu, dibuatlah kata tik atau ketik. Seperti itulah sejarah asal kata di Indonesia. Berbeda dengan Inggris, mengetik: typing. Mereka membuat suatu kata tidak berdasarkan bunyinya. Kira-kira berdasarkan apa ya? Wallahu a’lam.

Qwerty. Format keyboard saat ini dibuat demikian karena pada zaman dahulu tahun 1868, mesin tik tidak memiliki tombol delete. Jadi, ibaratnya kita sama sekali tidak diberikan kesempatan untuk salah. Harus sempurna. Tidak boleh ada kesalahan. Sekali kita salah dalam mengetik, maka harus mengulang dari awal. Itu berarti harus mengganti kertas yang baru. Sungguh fokus sangat dibutuhkan pada masa itu.

Sumber: Pexels

Kenapa bisa begitu? Jika kita perhatikan, mesin tik pada masa lalu mempunyai pita besi yang saling terkait dengan tombol, lalu membentuk tulisan dengan tinta di mesin tik tersebut. Sehingga jika huruf telah terbentuk, maka tidak bisa dihapus begitu saja pada kertas. La wong, itu tinta yang telah menempel pada kertas. Persis seperti kita menulis dengan pulpen di kertas. Cara menghapusnya hanya dengan mencoret atau menggunakan tipe x. Eh, penghapus cair. Jadi begitulah ceritanya.

Lalu, mengapa susunannya harus QWERTY? Kala itu, si Christopher Latham Sholes menemukan bug pada mesin tik dengan susunan ABC sesuai urutan alphabet. Ketika mesin tik dengan susunan ABC digunakan dengan cepat, pita besi di belakang saling bertabrakan antara pita lainnya. Dikarenakan pita besi yang saling berdekatan karena huruf yang berurutan.

Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Mahasiswa Harus Memilih Bisnis Online Sebagai Langkah Awal Memasuki Dunia Bisnis

Akhirnya si Christopher mulai membongkar mesin tik tersebut, dan mencoba mencari cara untuk mengatasi masalah mekanik yang terjadi pada mesin tik kala itu. Lalu, dia berhasil menemukan susunan yang pas. Mesin tik QWERTY akhirnya dikenalkan kembali oleh Christopher kepada khalayak. Namun, ada masalah lain yang dialami orang-orang saat itu yakni kesulitan mencari huruf pada susunan QWERTY saat mengetik. Dampaknya mereka menjadi lama saat mengetik.

Christopher Latham Sholes tetap percaya diri, dia berkata bahwa orang-orang hanya perlu dibiasakan saja untuk mengetik dengan susunan QWERTY. Dia yakin bahwa susunan keyboard ini adalah yang paling tepat. Maka pada tahun 1973 susunan QWERTY dijadikan kiblat untuk keyboard pada komputer pertama kali. Susunan ini pun menjadi ISO (International Standar Organization) untuk keyboard di dunia. Christopher pun mematenkan hasil penemuan ini di hadapan publik dunia. Pria kelahiran 14 Februari 1819 ini menjadi terkenal dengan hasil penemuan mesin tiknya. Kemudian, Christopher menutup usia pada umur 71 tahun, tepatnya pada 17 Februari 1890. Yap, tiga hari setelah hari ulang tahunnya.

Sumber: Studies Weekly

Begitulah sejarah mengenai papan ketik atau keyboard yang digunakan hingga saat ini. Terima kasih Christopher. Semoga menjadi amal jariyah untukmu.

Perihal mengetik yang menjadi aktivitas lumrah saat ini. Bahkan menjadi aktivitas primer bagi sebagian besar orang. Tidak bisa dipungkiri, mengetik pun menjadi skill yang bisa digunakan untuk mendapat rezeki. Mengetik bisa dijadikan skill karena memiliki tolak ukur yang tersedia. Sampai-sampai terdapat satuan ketika mengetik. Yap, WPM (Word per Minute). Jadi berapa kata yang bisa dihasilkan setiap menit oleh kita saat mengetik. Maka dari itu, semakin tinggi kecepatan kita dalam mengetik akan memudahkan kita untuk masuk ke dalam industri tulisan.

Pemegang rekor untuk mengetik pun bisa berubah-ubah dalam setiap waktu. Jika saya cek pada play.typeracer.com pemegang rekor detik ini adalah Leonidas asal United States dengan rata-rata 142 WPM dari 10 percobaan mengetik. Wah, mudah-mudahan warga negara Indonesia ada yang bisa mengimbangi atau bahkan memecahkan rekor lebih baik. Aamiin.

Apa yang perlu dilakukan supaya skill mengetik kita bisa bertambah? Yap, tepat sekali. Pertama latihan, kedua latihan lagi, dan ketiga latihan terus. Hehe. Latihan yang seperti apa itu? Perlu ada prosedur yang tepat supaya bisa mencapai target yang diinginkan. Berikut tahap yang bisa dilakukan untuk meningkatkan skill kita dalam mengetik.

1. Menggunakan aplikasi latihan mengetik sebagai media untuk melatih diri sendiri. Berikut beberapa rekomendasi saya mengenai aplikasi yang bisa digunakan untuk latihan mengetik:

a. Typing Master 10

Aplikasi ini menurut saya bagus untuk melatih kemampuan mengetik kita. Ada beberapa fitur asik yang bisa mengasah skill mengetik secara bertahap. Contohnya, ada fitur game dengan balon bertuliskan kata yang membuat belajar menjadi menyenangkan. Kemudian, fitur untuk memaksimalkan penggunaan 10 jari.

Yap, dengan games yang menyenangkan kita bisa having fun dalam melakukan proses belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, karena aplikasi ini membutuhkan proses instalasi pada PC kita. Kita pun bisa menggunakan secara offline atau tanpa koneksi internet untuk meningkatkan skill kita dalam mengetik.

b. play.typeracer.com

Sedangkan pada situs itu, di sana berkonsep seperti balapan mobil. Persis seperti itu. Di mana ada beberapa pembalap yang bersiap-siap ketika lampu hijau, bisa langsung tancap gas dari garis start hingga finish. Di situ memungkinkan para pembalap saling mengejar dan dikejar satu sama lain. Maka dari itu, dibutuhkan kecepatan yang konsisten untuk berhasil menjadi yang terdepan sampai garis finish.

Para pengunjung pun bisa langsung mengikuti race tanpa login. Sehingga kita hanya perlu masuk sebagai Guest untuk bisa mengikuti perlombaan mengetik.

c. typingtest.com

Dibangun dengan konsep fun maka situs ini bisa digunakan untuk media kita untuk mengasah skill kita dalam mengetik. Pengunjung bisa langsung klik ‘Start Typing Test’ untuk memulai mengukur seberapa cepat kita dalam mengetik dengan durasi 60 detik secara default. Namun, pengunjung pun diberi opsi sesuai keinginan mereka untuk memilih paragraf yang akan diketik dan panjang durasinya.

Jika pengunjung sudah selesai melakukan percobaan mengetik dengan durasi yang mereka pilih. Pada akhir sesi, akan ada tampilan hasil seberapa cepat kita dalam mengetik, kemudian berapa kata yang salah saat kita mengetik sebelumnya, dan pada level apa kecepatan mengetik kita saat ini.

2. Memaksimalkan seluruh jari untuk mengetik.

Sumber: Caranya

Gambar di atas bisa dijadikan acuan kita dalam mengetik menggunakan 10 jari, mengapa harus sepuluh jari? Pada dasarnya memang pencipta papan ketik saat itu, mendesain sedemikian rupa agar jari kita bisa digunakan seluruhnya saat mengetik. Namun, bagi sebagian orang ada yang telah terbiasa menggunakan beberapa jari. Misalnya, hanya menggunakan jari jempol, telunjuk, dan tengahnya saja. Itu pun tidak salah, hanya saja kurang efektif untuk mengetik tulisan yang panjang sekali. Nanti akan terasa lelahnya, pada jari-jari tersebut. Oleh sebab itu, saya ingin berbagi tips simpel bagaimana untuk membiasakan mengetik dengan 10 jari.

a. Kedua jari jempol digunakan untuk spasi mulai dari sekarang.

Jika kita perhatikan jari jempol memang paling mudah menjangkau tombol spasi di keyboard. Jadi, jangan gunakan jari lain untuk tombol spasi. Mari kita mengubah kebiasaan secara bertahap.

b. Membuat huruf atau kata kunci untuk jari kita.

Cara ini biasa saya lakukan untuk membuat huruf kunci, misalnya dengan kita mempunyai ingatan kalimat yang ada di kepala. Contoh kalimat simpel yang ada di kepala saya, ‘Pada diri sendiri, lihatlah mereka yang enggan.’ entah mengapa kalimat itu menancap di kepala hingga saat ini. Saya pun bisa mengetik kalimat itu tanpa melihat dengan kecepatan tinggi. Widih. Sombong. Saya serius, tipsnya hanya dengan mengetik kalimat itu berulang-ulang pada Notepad atau Word sampai kita merasa terbiasa. Coba saja.

c. Memposisikan atau menempelkan sepuluh jari pada keyboard.

Emm, jadi ke-10 jari kita menempel semua pada keyboard. Tujuannya untuk mempersiapkan jari-jari sebelum mengetik. Sehingga, jari kita tersebut telah siap untuk menjangkau huruf yang terdekat dari jari kita. Apabila posisi ke-10 jari kita telah menempel pada keyboard, akan ada momen saat jari otomatis mencoba menekan huruf-huruf itu. Silakan coba.

d. Membiasakan posisi badan yang optimal.

Istilahnya kita ambil posisi ternyaman saat kita akan mulai mengetik. Selain itu, dengan badan yang optimal akan memberi kita dampak lain seperti badan yang tegap dan sehat.

Sumber: Typing Academy

Sebagai permulaan kita maklumi saat diri kita masih sering menengok keyboard untuk mengetik. Namun, saat mengetik sepuluh jari idealnya mata kita fokus pada layar monitor dan jari kita yang mencari-cari huruf pada keyboard. Tetapi kita tidak perlu khawatir, walaupun mata kita masih sering menengok keyboard, seiring berjalannya waktu kita akan mulai tidak perlu menengok keyboard saat mengetik. Percayalah.

3. Berdiskusi dengan forum-forum positif di sosial media

Sumber: Pexels

Sosial media jika kita lihat pada kacamata lain, banyak sekali hal positif yang bisa direnggut. Hal positif ini berbanding lurus pada lingkaran pertemanan kita pada sosial media yang bersangkutan. Misalnya, jika kita masih berteman dengan nick : Putri Si Pecinta Coklat, saya sendiri akhir-akhir ini cukup berusaha untuk unfriend yang begituan. Ini demi menjaga timeline sosial media yang positif, hehe. Namun, saya pribadi masih yakin si Putri tadi bisa berubah untuk beberapa tahun ke depan. Yap, itu berdasarkan pengamatan saya pada teman-teman saya dahulu. Aamiin.

Emm, lalu dengan sosial media bisa kita temui thread atau post di sosial media. Post yang biasanya menarik untuk menjadi bahan diskusi adalah post dengan tema yang fenomenal. Maka dari itu, coba kita ikut berbagi pendapat dengan orang-orang di situ. Mencoba menyusun kalimat pribadi lalu kita tuangkan pada diskusi tersebut dengan mengetik pada keyboard. Lagi-lagi skill mengetik kita bisa terasah secara tidak sadar. Saling balas antara satu sama lain, memaksa diri kita untuk terus mengetik dengan jari-jari.

Baca juga: 6 Peluang Bisnis yang Akan Mengantarkanmu Ke Puncak Kesuksesan

Satu hal yang perlu diingat supaya kita bisa menciptakan diskusi yang positif. Yap, penilaian yang objektif pada suatu post di sosial media. Ada beberapa cara yang dapat diterapkan supaya bisa menilai postingan secara objektif. Pertama, baca post atau kiriman di sosial media dengan teliti lalu memahaminya. Ini penting, sering kali bahkan selalu, orang salah paham mengenai apa yang ia baca. Kedua, baca tulisan sampai tuntas. Tuntas di sini memiliki makna bahwa kita telah membaca dari awal sampai akhir tulisan, dan kita mengerti isi tulisan tersebut. Ketiga, analisis atau berpikir dengan beberapa sisi atau sudut pandang. Percayalah, secara tidak langsung empati kita akan terasah. Empati yang baik merupakan salah satu jalan menuju kepekaan terhadap sesama manusia. Harapan tertinggi, mampu menciptakan negeri yang harmonis. Sehingga perpecahan di suatu negeri pun tidak akan ada. Saya pribadi sangat mengamini hal ini, kendati dewasa ini perpecahan sangat diharapkan oleh para oknum yang katanya sangat cinta dengan negaranya sendiri. Merdeka!

4. Chattingan dengan pacar, gebetan, atau teman

Sumber: Pexels

Ahay. Ini serius, kita tau sendiri apabila status Whatsapp online seharusnya kita bisa membalas chat dengan segera. Jadi, untuk siapapun yang statusnya online namun lama balasnya. Semoga kalian sehat. Aamiin. Eh, malah out of topic. Whatsapp dengan fitur webnya memudahkan kita untuk chat dengan PC kita. Coba saja guys, akses ke sini https://web.whatsapp.com/ akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Berdasarkan pengalaman pribadi, dengan chat via PC secara tidak langsung melatih kemampuan mengetik menjadi meningkat. Selain itu, ini adalah salah satu cara saya untuk meningkatkan efisiensi semisal sedang fokus di PC namun ada hal penting pada Whatsapp. Yap, jadi tidak perlu mengecek smartphone saya.

Dari kejauhan sang netizen bertanya,

“Lalu jika tidak ada yang ajak chat aku bagaimana?”

“Ya kamu chat duluan dong.” timpal saya.

“Aku kan cewek, gengsi dong?” Balasnya.

“Lah, kamu kan mau chat Ibumu.” Mengakhiri obrolan.

Saya pribadi mengaku bahwa chat melalui PC lebih fast response dibanding melalui smartphone. Jawabannya jelas ya kenapa demikian. Itu dikarenakan jari yang digunakan pada PC dan smartphone lebih maksimal pada PC. Ya iya dong, di smartphone hanya menggunakan dua jari jempol. Sedangkan pada PC menggunakan hampir seluruh jari untuk mengetik. Walaupun, jari kelingking masih minim saya gunakan untuk saat ini. Tapi akan saya maksimalkan segera.

Fitur lain juga disediakan oleh Line untuk dipasang pada PC kita. Sehingga cara lain untuk meningkatkan skill mengetik kita sebenarnya ya dengan membiasakan diri berhadapan dengan keyboard PC. Maka pada artikel ini, memberikan informasi mengenai apa saja media yang bisa digunakan.

Intinya bagaimana kita mencoba menyempatkan diri setiap hari untuk berhadapan dengan PC. Berhadapan dengan PC tapi tidak hanya scroll up & down dengan mouse. Coba memberikan target pribadi untuk mengetik berapa kata per-hari.

5. Ketika nongkrong (kebetulan membawa laptop) saling adu kecepatan dengan teman

Sumber: Pexels

Ini seru sekali guys, coba saja jika kalian tidak percaya. Jadi, coba buka salah satu media typing test favorit kalian lalu coba mengetik. Lalu, pamerkan result kecepatan diri kita mengetik kepada teman-teman. Mereka akan terpicu untuk mencoba mengukur kecepatan mereka masing-masing. Hingga akhirnya tak terasa waktu berjalan begitu cepat mengiringi kompetisi yang terjadi antar teman ini. Lagi-lagi level mengetik diri kita akan bertambah.

Teman terkadang bisa menjadi salah satu motivator untuk diri kita. Jika teman kita bisa mencapai angka yang lebih dari kita. Akan muncul gejolak dalam diri yaitu iri yang positif. Seperti ada keinginan dalam diri untuk mengungguli teman kita tadi. Sehingga pada poin ini, saya benar-benar merekomendasikan untuk mencoba tips yang ini untuk upgrade speed mengetik kita.

Kesimpulan

Oke guys, artikel ini sepertinya telah mencapai ujung. Ini saatnya menyimpulkan penjelasan yang saya paparkan di atas. Pada awal paragraf, artikel ini membicarakan sejarah mengenai mengetik. Masa lalu atau sejarah memang nyatanya tidak bisa dilupakan dalam kehidupan kita. Tapi, bisa kita terima dengan mempelajari sejarah itu sendiri. Christopher Latham Sholes dengan idenya membuat papan ketik QWERTY eksis sampai detik ini. Hampir seluruh gadget di dunia pasti memiliki keyboard berbasis penemuan Kakek Christopher. Maka dari itu, JAS MERAH seperti yang dikatakan Bung Karno. Akronim dari ‘Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah’ kudu kita pegang sebagai cara menghargai masa lalu.

Artikel ini juga membahas tips berdasarkan pengalaman pribadi untuk meningkatkan skill mengetik. Alasan mengapa kemampuan mengetik perlu di upgrade adalah tidak lain disebabkan oleh permintaan zaman, dimana segalanya membutuhkan ketepatan dan kecepatan. Jika skill kita bertambah pun, akan berdampak pada diri kita. Bisa berdampak saat ini, atau di kemudian hari. Hukum sebab akibat yang selalu terjadi pada alam semesta ini tidak bisa kita hindari. Alih-alih harus kita hadapi. Bagaimana caranya? Ya dengan melakukan perubahan. Perubahan yang seperti apa depends on us. Seperti kata filsuf Yunani : Heraclitus, “Tiada yang abadi selain perubahan.” Minimal kita melakukan sesuatu di dunia ini. Bahkan ada yang bilang, tindakan kita yang buruk pun bisa bermanfaat untuk sekitar. Serius? Iya serius. Tindakan buruk yang dilakukan dengan sengaja atau tidak tetap bisa kita petik positifnya. Misalnya, kita jadi belajar untuk tidak melakukan tindakan buruk itu. Istilahnya kita sudah mengetahui akibat dari tindakan buruk itu. Make sense, tindakan buruk pun ada manfaatnya.

Mungkin ini saja yang bisa saya bagikan dalam artikel ini. Semoga bermanfaat. Jika ada sesuatu yang mengganjal di pikiran kalian, coba komentar saja di bawah. Mari kita saling berdiskusi untuk meningkatkan skill mengetik kita. Hehe. See you soon.

Baca juga: 6 Peluang Bisnis yang Akan Mengantarkanmu Ke Puncak Kesuksesan

Artikel terkait

3 Komentar

Berikan komentar

Email Anda tidak akan kami publikasikan. Wajib diisi *