Masih Pakai Feeling Buat Jalanin Campaign? Udah Gak Jaman. Pakai Data dan Fakta, Lebih Jangka Panjang Hasilnya.
Data. Seperti yang berulang kali ditulis di BixBux, salah satu keunggulan digital marketing adalah tingkat presisi dan akurasi data yang didapat. Setiap satu traffic yang nongol, itu berisikan data dan dapat diolah menjadi informasi yang sangat berguna untuk kelangsungan campaign yang anda lakukan. Ibarat ingin membuat keputusan, akan sangat valid apabila didukung oleh data dan informasi yang lengkap dan benar.
Nah, ketika Anda ber-iklan menggunakan media apapun itu (Adword, FB, PPV, dsb) apa yang Anda sebetulnya dapatkan? Sales atau konversi? Oke itu tujuan akhirnya, tetapi sempit sekali kalau anda mempunyai cara berpikir seperti itu. Oleh karenanya banyak affiliate Marketer di Indonesia sales atau konversinya kayak gelombang laut : kadang besar, kadang ngamuk, kadang adem, adem dan adem seterusnya. Karena apa? Karena ukurannya cuma konversi.
Kalau Anda ber-iklan, sesungguhnya yang anda peroleh itu jauh lebih besar daripada sekedar konversi. Ber-iklan sebenarnya anda sedang MEMBELI DATA yang anda filter berdasarkan asumsi dan kondisi yang anda inginkan. Begitu iklan Anda tersebut disebar (berjalan) yang datang ke target iklan itu adalah TRAFFIC dan isi dari TRAFIC itu adalah DATA/INFORMASI, effectnya adalah konversi atau sales.
Sangat disayangkan sekali kalau data itu hanya lewat saja dan yang dilihat hanya konversinya. Padahal traffic yang datang dari iklan tersebut berisi data yang sangat kaya informasi, mulai dari demografi (negara, kota, wilayah), device yang dipakai (desktop komputer atau gadget), koneksi yang dipakai, sampai ke carrier nya (Telkomsel, XL, dsb). Nah, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana menangkap data/informasi yang ada tersebut?
Memang beberapa traffic source besar seperti Google dan Facebook menyediakan berbagai laporan atau insight dari traffic yang dihasilkan oleh iklan tersebut. Hanya saja seringkali informasinya sangat terbatas dan terlambat. Akibatnya adalah, anda sering terlambat bahkan tidak cukup informasi diperoleh untuk melakukan optimasi pada iklan anda. Yang lebih parah lagi, keputusan Anda menjadi salah dan ahirnya kehilangan peluang.
Ini pengalaman pribadi (lihat gambar sebelah); ketika suatu saat saya memasang iklan untuk sebuah offer. Hasil riset awal, saya punya asumsi bahwa pengguna atau yang biasa memanfaatkan offer tersebut adalah para pemakai operating sistem Android dan iOS. Setelah saya coba running iklan tersebut 1-2 hari, saya mendapatkan kenyataan bahwa hasil konversinya sangat rendah, alias ROI nya minus. Saya hampir memutuskan untuk menghentikan campaign saya untuk offer tersebut. Namun karena saat awal beriklan saya punya prinsip bahwa beriklan itu utamanya adalah membeli data, maka saya melakukan split campaign di traffic source tidak hanya ke Android dan iOS saja tapi saya sertakan juga ke operating system lainnya.
Ketika saya melakukan evaluasi terhadap data/informasi yang diperoleh dari hasil iklan tersebut, saya menemukan satu titik cahaya di campaign yang bukan dari Android dan iOS, tapi justru dari handheld Nokia/WAP. Di handphone jadul itu, ROI nya justru sangat tinggi. Akhirnya saya mencoba melakukan optimasi dengan ‘menghilangkan’ Android dan iOS serta memaksimalkan traffic dari Nokia/WAP. Apa yang terjadi? BUMP!! Hasilnya sangat dahsyat, offer tersebut menghasilan konversi lebih dari $7000 dalam 1.5 bulan!
Ini bukti sahih, hasil riset awal atau bahkan asumsi kita di awal campaign seringkali salah, tapi data yang terkumpul dari hasil ber-iklan itu adalah FAKTA yang tidak terbantahkan.
Masalahnya adalah, bagaimana kita melakukan capturing data terhadap traffic yang datang dari iklan tersebut? Anda tidak bisa mengandalkan report atau insight dari traffic sources. Anda gunakan adalah tracking software! Hanya itu yang bisa membantu Anda dalam meng-evaluasi data/informasi yang Anda peroleh secara CEPAT dan AKURAT. Sehingga Anda bisa melakukan optimasi yang tepat untuk campaign anda selanjutnya dari traffic source manapun itu.
Oleh karena itu, tracking software adalah alat yang sangat penting dan sangat wajib bagi seorang affiliate marketer. Dan ada banyak tracking software saat ini, nanti deh di kesempatan terpisah saya akan bahas satu persatu.
Ketrampilan anda dalam menggunakan tracking software ini jelas akan menentukan nasib Anda sebagai seorang affiliate marketer. Bisa saja Anda berbangga dengan apa yang Anda hasilkan saat ini tanpa tracking, namun itu akan menjadi hanya sekedar jackpot yang tidak akan berlangsung lama. Sesungguhnya affiliate marketing itu pengetahuan, bukan kira-kira atau ramalan. Itu sebabnya para affiliate kelas dunia mempunyai sales atau konversi yang berkelanjutan, karena yang diolah bukan FEELING atau RAMALAN tapi DATA dan INFORMASI.
Jadi masih mau pake feeling buat jalanin campaigns? Ke laut aja deh. Sekarang sudah jamannya akurasi, presisi yang based on data. Setuju?
perasaan pernah baca, setelah mondar mandir akhirnya ketemu lg ini yg dicari.
nanya lagi ini mas, maaf kalau pertanyaannya lucu dan bego newbie bgt soalnya.
saya kan baru daftar di network yg sediain offer nih mas (setelah aplikasi ditolak terus di banyak network) akhirnya dapat jg yg gak perlu penyaringan dan tolak-tolakan..
hajar aja ya gak mas? pecah telor aja syukur.
Nah ini kan aku cupu bego bgt dan baru tau, aku liat2 offernya tiap OS mobile/display beda pula kode2 afiliasi itu mas, mmg iya gitu?
apa bisa mas yg harusnya utk android tapi diselesaikan sama yg pake windows, juga payout?
sekali lagi maaf mas soalnya gak ngerti nih nubi banget
Kalau offernya untuk android, ya harus konversi pake android. Kalo offernya untuk IOS, ya harus dari hape IOS konversinya.
ada untuk semua os sebenarnya mas, tapi beda link offernya.
jadi harus masang satu2?
soalnya liat dari postingan ini mas, yg bisa liat os mana yang paling banyak convert.
berarti offer yg tulisan ini ga beda link offernya gitu?
setiap os mempunyai link yg berbeda, kode offer yang berbeda dan bahkan bisa payout yang berbeda
ok mantap gan, makasih ilmunya