Alasan Yang Membuatmu Ragu Melakukan Investasi

Ragu berinvestasi

Investasi menjadi salah satu cara mencapai financial freedom. Manfaat berinvestasi sedini mungkin sangat beragam. Mulai dari mendapatkan passive income, persiapan dana pensiun, memenuhi kebutuhan di masa depan hingga efek compounding.

Walaupun menawarkan banyak keuntungan, tetapi tak sedikit orang yang masih ragu untuk berinvestasi. Ada beberapa hal yang membuat ragu memulai investasi di antaranya bisa kamu simak sebagai berikut :

Takut Gagal

Alasan pertama adalah takut akan kegagalan. Beberapa orang memilih untuk tidak berinvestasi kembali karena pengalaman sebelumnya. Sebagai gambaran, semisal dahulunya pernah mengalami rugi, ia akan takut berinvestasi kembali.

Hal ini lumrah terjadi pada investor pemula. Pada awal-awal investasi tentu kebanyakan investor mengharapkan imbal hasil. Sayangnya, jika dalam penanaman modal pertama yang didapatkan malah rugi tentu meninggalkan trauma tersendiri.

Jika kamu merupakan salah seorang yang memiliki pengalaman yang sama, tak ada salahnya mencoba kembali di instrumen keuangan yang lebih aman. Mulailah dari modal kecil terlebih dulu. Ambil investasi yang menawarkan risiko paling rendah walau imbal hasilnya sedikit.

Kurang Berpengalaman

Hal yang membuat ragu memulai investasi adalah kamu belum menemukan instrumen keuangan yang tepat. Jika berada pada posisi ini, kamu wajib menentukan apa tujuanmu berinvestasi.

Misalnya saja, kelak kamu ingin buat down payment KPR. Dari sini kamu bisa mencari profil risiko yang dimiliki. Apakah kamu termasuk dalam jenis investor konservatif, moderat, atau cenderung agresif.

Baca juga: Generasi Baru UMKM

Bila tergolong dalam jenis agresif, pilih instrumen saham, reksa dana saham atau peer to peer lending. Investor jenis ini berani mengambil keputusan dengan cepat dan suka akan tantangan. Apabila cenderung konservatif, pilih instrumen yang menawarkan risiko rendah.

Beberapa di antaranya adalah pasar uang, sukuk, emas dan lainnya. Investor moderat merupakan gabungan antara konservatif dan agresif. Investor jenis ini memiliki keberanian yang besar, tetapi sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Transaksi Rumit

Pada dasarnya berinvestasi tidaklah rumit. Hanya saja investor perlu memenuhi persyaratan untuk dapat membeli produk pendanaan. Misalnya saja dalam membeli properti secara kredit dibutuhkan minimal batasan gaji dan NPWP.

Dalam memberi produk keuangan dibutuhkan beberapa dokumen persyaratan. Di antaranya identitas diri, slip gaji bahkan surat nikah. Ditambah lagi adanya formulir yang perlu diisi dan menghabiskan waktu, tenaga serta uang.

Berisiko

Tidak ada investasi yang tanpa risiko bahkan pada logam mulia sekalipun. Risiko ada yang tinggi dan rendah tergantung jenis instrumen keuangannya. Jika pengembalian hasil tinggi, biasanya risiko juga tinggi begitu sebaliknya.

Belum Ada Gambaran Masa Depan

Sebagian orang belum memulai melakukan pendanaan keuangan karena belum ada gambaran tentang tujuan keuangan. Mereka masih ingin bersenang-senang dan menikmati gaji sebagai bentuk self reward.

Padahal masa depan adalah prioritas utama keuangan. Fokus yang dimiliki oleh beberapa orang tersebut adalah kebutuhan saat ini. Bukan kebutuhan saat masa pensiun nanti harus bagaimana.

Kapan sebaiknya pensiun dan apa yang harus dilakukan ketika pensiun nanti perlu dipikirkan saat masih mampu bekerja. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko tak punya apa-apa ketika masa tua nanti.

Modal Terbatas

Berinvestasi erat kaitannya dengan modal berupa uang. Banyak yang memilih enggan untuk membeli produk keuangan karena minimnya gaji. Padahal untuk berinvestasi bisa dimulai dengan modal kecil.

Kamu bahkan bisa memulainya dengan modal Rp10.000 untuk reksa dana. Dalam berinvestasi yang paling penting selain modal adalah komitmen. Rutin menyisihkan uang sedikit demi sedikit bisa jadi salah satu langkah kecil tetapi memberikan dampak yang besar di kemudian hari.

Pergaulan

Keraguan dalam berinvestasi tak lepas pula dari pergaulan. Jika di sekelilingmu cenderung orang yang enggan berinvestasi, kamu dapat pula terbawa oleh mereka.

Penting dalam memilih pergaulan yang sehat dan baik. Dengan begitu mudah membuka mindset terhadap kebutuhan di masa depan. Masa mudamu tidak akan terbuang dengan percuma. Kamu bisa bergabung dengan komunitas investor muda atau pemula.

Selain itu, seseorang enggan melakukan investasi karena memiliki banyak pengeluaran. Mulai dari sekarang mulai catat pengeluaran dan beri skala prioritas. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.

Artikel terkait

Berikan komentar

Email Anda tidak akan kami publikasikan. Wajib diisi *