Pahami Pengertian dan Cara Segmentasi Pasar Agar Perusahaan Tidak Salah Sasaran
Pasar dapat diartikan dari berbagai sudut pandang. Untuk orang yang berlatar belakang ekonomi, pasar didefinisikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli. Sedangkan untuk orang hukum, pasar diartikan sebagai tempat terjadinya transaksi. Sementara, buat orang pemasaran, artinya bisa sangat berbeda.
Pengertian Pasar
Secara umum, pemasar mengartikan Pasar (Market) sebagai individu atau organisasi yang mempunyai kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan harapan (expectation) dan mempunyai daya beli. Daya beli ini maksudnya mempunyai uang untuk membeli.
Nah, kalo dari sudut pandang sebaliknya, kita ini adalah pasar berbagai macam produk. Buat tau kita disasar produk apa saja (yang menjadikan kita sebagai pasarnya mereka), silakan liat setiap items yang kita pake. Dimulai dari baju, celana, handphone, mobil, sepatu dan semua hal yang melekat. Ya mereka itu yang membidik kita sebagai pasarnya.
Bayangkan berapa jenis baju, merek baju, warna baju, kualitas baju sampai dengan bentuk baju yang ada dipasaran. Buanyak banget. Ya sebanyak itulah produk yang menyasar kita sebagai bidikannya. Bisa puluhan bahkan ratusan.
Kalau dikecilkan lagi, pengertian pasar dari sisi pemasaran ini, men-justifikasi mengapa Mercedez Benz tidak akan pernah melakukan promosi di kampus-kampus. Semata-mata karena mahasiswa yang ada di kampus hanya mempunyai keinginan dan harapan untuk punya mobil Mercedez Benz, tetapi belum didukung oleh kemampuan tebelnya dompet.
Pasar ini, kalau diartikan jamak, maka cakupannya masih sangat luas. Semua orang bisa melebur di dalamnya. Ibarat puzzle, pasar ini sekerumuman orang yang masih sangat random. Masing-masing punya keinginan sendiri-sendiri.
Apa yang bisa mengumpulkan pasar sehingga menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan? Cuma satu : Segmentasi Pasar.
Segmentasi Pasar
Secara konten, definisi Pasar di atas masih semrawut. Kalau pasar ini adalah ibarat bungkusan gorengan, didalamnya masih bercampur antara tempe goreng, pisang goreng, tahu goreng dan bahkan cabe hijau. Proses segmentasi pasar-lah yang membuatnya menjadi sebuah informasi yang berharga karena proses ini meng-kluster-kan setiap kelompok pasar yang mempunyai kesamaan (common things).
Baca Juga : Facebook Ads Adalah Mengenai Keakuratan Segmentasi Pasar
Jadi, segmentasi pasar adalah aktivitas mengelompokkan pasar menjadi bagian-bagian kecil yang mempunyai kesamaan dalam lokasi (geografi), status (demografi), sifat (psikografi) dan perilaku (behavioral).
Tujuan Segmentasi Pasar
Mengapa harus dilakukan segmentasi pasar? Jawabannya simpel saja, karena setiap individu/ organisasi yang sudah di-kluster-kan tersebut membutuhkan produk atau layanan yang berbeda beda. Dengan men-segmentasi pasar, kita akan bisa lebih memahami kebutuhan pasar, karena kita sdh membuat kelompoknya masing-masing.
Pola Segmentasi Pasar
Dalam melakukan proses segmentasi pasar, terkadang pasar sudah mempunyai pola yang terbentuk dengan sendirinya. Terdapat tiga pola segmentasi pasar, yaitu :
- Preferensi homogen (Homogeneous preference), yaitu keadaan dimana suatu pasar mempunyai preferensi yang sama,
- Preferensi tersebar (Diffused preference), seringkali terjadi terjadi pada kasus ekstrem yang menunjukkan konten pasar yang sangat beragam, yaitu ketika preferensi pasar tersebar di semua bidang,
- Preferensi terkelompok (Clustered preference), ketika preferensi pasar terbentuk berkelompok dengan pilihan yang tegas. Pada saat seperti ini, perusahaan dapat melakukan tiga hal : 1) Menempatkan diri di tengah dengan mencari irisan beberapa kelompok, 2) membidik pasar yang berkelompok terbesar, 3) mengembangkan beberapa merek untuk melayani segmen pasar dengan kelompok masing-masing.
Tipe/Jenis Segmentasi Pasar
Berdasarkan referensi dari berbagai buku, ada banyak cara untuk mensegmentasi pasar. Tetapi, secara dasar, segmentasi pasar dibagi menjadi empat :
1. Segmentasi demografis
Segmentasi demografis adalah cara mengelompokkan pasar berdasarkan variabel demografi (kependudukan), seperti usia, gender, agama, pendidikan, pendapatan, kelas sosial, suku dan pekerjaan.
Segmentasi jenis ini sangat cocok untuk produk-produk consumer goods yang kebutuhan barangnya berbanding lurus dengan naiknya jumlah penduduk.
2. Segmentasi geografis
Segmentasi geografis adalah cara pengelompokkan pasar berdasarkan varibel lokasi/wilayah, seperti dibagi berdasarkan desa, kota, kabupaten, propinsi atau bahkan negara.
Dalam hal khusus, segmentasi geografis juga dapat berdasarkan wilayah tanpa batas administrasi, misalnya daerah pesisir pantai, daerah pantura, suburban, dekat bandara, dll. Segmentasi ini cocok untuk perusahaan penguasa market share yang ingin ekspansi.
3. Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis adalah pengelompokkan pasar berdasarkan kepada variabel psikografis, seperti gaya hidup, karakteristik kepribadian, sikap, minat dan nilai.
Contoh dari segmentasi ini misalnya adalah pola hidup vegetarian, aktif tidaknya berorganisasi, golongan metroseksual, dll.
4. Segmentasi behavioral
Segmentasi behavioral adalah pengelompokkan pasar berdasarkan kepada pola perilaku pasar terhadap sebuah produk atau jasa.
Contoh segmentasi ini adalah membagi pasar berdasarkan kepada pola pemakaian barang, tingkat loyalitas, pencari manfaat barang, responnya terhadap promosi, dll.
Tabik!
Thanks.. makin paham sama segementasi pasar.