Pengertian Testimoni dan Manfaatnya dalam Bisnis
Testimoni sebenarnya bukan hal baru dalam dunia pemasaran. Ketika masa-masa boomingnya produk affiliate yang dipasarkan menggunakan landing page, testimoni ini menjadi salah satu senjata untuk menarik calon customer terhadap produk yang dijual.
Selain penjabaran manfaat dan aneka bonus yang bisa didapatkan dari produk, ditampilkan pula beberapa testimoni para pelanggan. Baru kemudian diakhiri dengan tombol call to action. Nah, sebenarnya apa sih pengertian testimoni itu?
Hal inilah yang akan kita bahas dalam artikel ini. Barangkali ada beberapa orang yang masih belum begitu paham mengenai pengertian testimoni. Apalagi mengetahui manfaat dan cara menggunakannya dalam kegiatan pemasaran.
Saya pernah baca sebuah referensi yang menuliskan, bahwa salah satu cara efektif untuk berjualan produk adalah dengan menggunakan orang lain untuk mempromosikannya. Entah dengan cara merekomendasikan secara langsung, melalui testimoni, maupun melalui review produk.
Tentu saja yang dimaksud adalah pengertian testimoni yang sifatnya positif. Memberi penilaian dengan menunjukkan keunggulan produk dan memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk menggunakan produk tersebut.
Memang sebagian besar testimoni biasanya diungkapkan dengan bahasa positif yang mengangkat keunggulan sebuah produk. Namun, pada dasarnya testimoni sifatnya objektif. Dibuat berdasarkan penilaian apa adanya terhadap produk tersebut.
Jika ada nilai manfaat dari produk tersebut, ya di dalam testimoni akan menyebutkan aspek manfaat itu. Namun, jika ada kekurangan ya sebaiknya diungkapkan sebagai bentuk masukan atau saran. Sehingga orang lain yang mrmbutuhkan informasi mengenai produk tersebut bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Nah, mengenai pengertian lengkap tentang testimoni, akan saya detailkan dalam pembahasan berikut.
Pengertian Testimoni
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian testimoni diartikan sebagai “Pengakuan.” Jelas disini bersifat subjektif sekali dengan mengacu pada seseorang yang sudah merasakan atau menyaksikan tentang suatu hal.
Enggak terbatas pada keterangan yang positif dan negatif, melainkan bisa diartikan sebagai sebuah pendapat yang objektif berdasarkan kenyataan.
Selama ini sebagian besar testimoni dimanfaatkan sebagai alat promosi yang efektif. Terutama testimoni yang bernilai positif dengan mengungkapkan keunggulan suatu produk.
Bahkan sejauh ini enggak hanya terbatas pada keunggulan produk, bisa juga menyangkut jasa servis yang berkaitan dengan produk tersebut. Seperti terkait kemasan produknya, layanan customer servisnya, kecepatan pengiriman, dan lain sebagainya.
Manfaat Testimoni
Dalam dunia marketing, testimoni memiliki banyak manfaat. Mungkin ada sebagian orang yang kurang memaksimalkan manfaat testimoni.
Bisa jadi bukan enggak mau, tapi karena kurang tahu apa saja manfaatnya. Terutama untuk meningkatkan omset penjualan produk kita.
Apa benar testimoni bisa dipakai untuk meningkatkan omset penjualan produk kita?
Secara langsung mungkin enggak begitu kelihatan, tapi jika ukurannya adalah target jangka panjang, maka saya percaya testimoni sangat efektif untuk meningkatkan omset.
Setidaknya saya mencatat ada beberapa manfaat dari testimoni, antara lain:
1. Sebagai Alat untuk Mendapatkan Kepercayaan Customer
Manfaat pertama dari testimoni adalah bisa kita jadikan sebagai alat untuk mendapatkan kepercayaan dari calon customer dan pelanggan baru.
Perilaku calon customer seringkali mencari tahu kelebihan dan kekurangan produk sebelum mereka beli. Kadang mereka belum puas ketika hanya mendapati informasi tersebut dari deskripsi produk saja.
Sehingga mencoba cari informasi lain dari hasil review atau testimoni orang lain yang sebelumnya sudah menggunakan produk tersebut.
Bisa dibilang, testimoni dari orang yang sudah pernah merasakan produk tersebut menjadi penentu pilihan untuk membeli atau tidaknya atas produk.
Calon customer akan percaya bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan, setelah dimantapkan hatinya oleh testimoni pengguna produk.
2. Sebagai Salah Satu Cara Meningkatkan Reputasi Penjual
Reputasi atau semacam tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan nama baik juga bisa ditingkatkan melalui testimoni.
Sebagai penjual, kita butuh citra yang baik di mata calon customer. Jadi bukan Cuma faktor kualitas produk saja yang mempengaruhi calon pembeli hendak membeli suatu produk.
Citra yang baik dari penjual juga sangat menentukan keputusan calon pembeli.
Misalnya saja ketika calon pembeli merasa respon penjual sangat lambat dalam menanggapi pertanyaan calon pembeli, maka mereka akan merasa tidak nyaman.
Atau ketika respon penjual ternyata dinilai kurang welcome, biasanya calon customer akan berubah pikiran saat hendak membeli produk.
Respon penjual yang baik, pelayanan yang ramah, pengemasan yang baik, bisa jadi pemicu calon customer untuk membeli produk.
Mereka enggak hanya butuh produknya saja, melainkan juga terkesan dengan pelayanan baik yang ditunjukkan oleh penjual.
Bagi calon customer yang belum pernah kontak dengan penjual, dari mana mereka tahu baiknya pelayanan penjual kalau bukan dari testimoni?
3. Sebagai Bahan Evaluasi Kualitas Layanan dan Produk
Kualitas layanan dan produk merupakan salah satu hal yang harus dijaga jika kita pengin mempertahankan pelanggan setia. Karena melalui kedua hal tersebut kita bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.
Sehingga mereka yang pernah menggunakan layanan dan produk kita berubah menjadi pelanggan setia. Membuat mereka enggan berpindah ke layanan dan produk lain.
Lalu bagaimana cara kita menjaga kualitas layanan dan produk?
Salah satu cara yang harus kita lakukan tentu saja melakukan evaluasi secara berkala atas layanan dan produk tersebut. Baik secara internal dengan memastikan proses produksi, juga melalui testimoni pelanggan sebagai gambaran kepuasan mereka.
Kalau merujuk pada referensi, untuk melakukan evaluasi produk atau layanan sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa indikator mutu. Indikator tersebut mencakup indikator input, proses, output, dan outcome.
Nah, evaluasi melalui testimoni pelanggan ini bisa dimasukkan sebagai indikator outcome. Yaitu semacam indikator yang ditetapkan untuk menilai gambaran hasil dari keluaran suatu produk atau layanan yang dirasakan oleh customer.
Jadi, penting sekali bagi kita sebagai pemilik produk untuk tahu gambaran tersebut. Seperti apa sih kesan customer atas produk dan layanan yang sudah kita berikan.
Cara Mendapatkan Testimoni
Ada banyak cara untuk mendapatkan testimoni dari pengguna layanan atau produk kita. Bisa dengan cara meminta langsung kepada pengguna, atau melalui fasilitas media komunikasi yang kita sediakan bagi pelanggan.
Bahkan kita bisa menggunakan kombinasi dari kedua cara tersebut. Pada prinsipnya kita harus memastikan kesediaan customer untuk memberikan testimoni dan dipublish.
Karena enggak semua customer bersedia memberikan testimoni. Kalau pun ada, kadang sebagian dari mereka enggak mau identitas mereka dipublish.
Namun, umumnya sebagian besar customer yang memberikan testimoni menyatakan bersedia untuk dipublish.
Nah, bagaimana sih cara kita mendapatkan testimoni dari pelanggan?
1. Melalui Survey Kepuasan
Cara pertama untuk mendapatkan testimoni pelanggan, bisa kita lakukan dengan menggunakan survey kepuasan. Kita buat form yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait produk dan jasa layanan yang kita jual.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan, kemudian disediakan beberapa pilihan jawaban yang berupa skala. Biasanya menggunakan pilihan jawaban: sangat puas, puas, tidak puas, dan sangat tidak puas.
Kemudian di lembar survey kita sediakan kolom isian untuk menuliskan testimoni atau kesan pesan. Lalu ada juga kolom untuk menuliskan identitas pelanggan.
Dari survey kepuasan ini kita bisa mendapatkan testimoni dari customer mengenai layanan dan produk kita.
2. Melalui Aplikasi Online
Kalau kita punya aplikasi marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan lain sebagainya, kita akan melihat kolom review di setiap laman tampilan produk.
Beberapa juga ada tampilan rating untuk menunjukkan reputasi penjual. Ini adalah salah satu fasilitas yang disediakan oleh developer aplikasi untuk memberi media bagi pelanggan dalam mengungkapkan kesan mereka atas produk tersebut.
Apa yang dituliskan oleh pelanggan di aplikasi tersebut, juga merupakan testimoni pelanggan atas produk yang mereka beli.
3. Meminta Langsung kepada Customer
Cara ketiga adalah meminta testimoni langsung kepada customer. Kita katakan kepada mereka bahwa kita meminta testimoni atas produk atau layanan yang mereka pakai.
Kita jelaskan bahwa nantinya testimoni itu kita gunakan untuk keperluan apa dan ketentuan lainnya. Jadi, ketika nanti kita publish enggak ada masalah.
Kalau perlu kita buatkan surat inform concern, ya cuma buat jaga-jaga kalau suatu saat ada persoalan hukum yang enggak diinginkan. Semacam persetujuan untuk memberikan testimoni dan persetujuan penggunaan testimoni tersebut untuk keperluan marketing.
Baca juga: Social Media Marketing di Tahun 2020: Perubahan Besar Itu Akan Terjadi
Jika enggak memungkinkan meminta langsung, sebenarnya kita bisa gunakan komunikasi melalui telepon atau chat. Apalagi sepertj situasi seperti sekarang ini yang mengharuskan kita untuk membatasi diri dalam bersosial. Social distancing mengharuskan kita menjaga jarak dengan orang lain.
Nah, setelah testimoni kita dapatkan, selanjutnya tinggal memanfaatkannya untuk kegiatan marketing. Kita publish dan sebisa mungkin perluas jangkauan agar lebih banyak orang yang mengetahui seperti apa pendapat orang mengenai produk kita.
Iya, testimoni akan menggerakkan hati calon customer untuk membeli, kemudian menjadi pelanggan setia kita. [SNs]
Membaca dengan sangat menyenangkan, terima kasih tas tulisannya