Ini Dia Software Gratis Edit Gambar/Video dan Lainnya, Bukan Bajakan!

Gambar: Pexels

Langsung saya tegaskan pada judul ya. Tulisan ini akan membahas gratis yang sah. Gratis yang sah? Iya memang begitu. Sah di mata Tuhan atau pun di mata hukum. Hayo, jadi saya tidak akan menuliskan software yang bayar. Apalagi software yang pakai crack-crack-an. Alias bajakan. Ngeri!

Free & Open Source Software

Berbicara mengenai software gratis, sebenarnya ada banyak polemik. Perdebatan berakar pada istilah FOSS (Free & Open Source Software). Bagi sebagian orang. Eh, tidak. Malah kebanyakan. FOSS itu katanya gratis. Namun, bagi seseorang yang seringkali berkutat dengan software tersebut. Berkata bahwa tidak semerta-merta gratis begitu saja. Diksi yang dipilih adalah free dan open. Jika diterjemahkan adalah bebas dan terbuka. Kecuali bila ada diksi tambahan di belakangnya: free of charge. Nah ini berbeda lagi maknanya. Jika kalian cek di google translate, baru bermakna gratis.

Terjemahan Google

Maka kita menyamakan persepsi bahwa FOSS tidak semerta-merta gratis begitu saja. Lalu apa dong maksudnya? La wong kita bisa dengan mudah tanpa bayar untuk mendapat software tersebut di web resminya kok?

Oke, jadi begini. Free dan Open merujuk pada kata selanjutnya yaitu Source. Apa itu Source? Jika diterjemahkan memiliki arti sumber dan asal. Tetapi Source di sini memiliki kata selanjutnya yang tidak terlihat. Apa itu? Source Code. Jadi sudah terlihat ya benang merahnya. Bahwa makna FOSS adalah kebebasan dan keterbukaan dari suatu sumber kode software tersebut.

Simpelnya begini. Software berasal dari kumpulan kode kan? Para programmer dan developer FOSS membebaskan siapa pun untuk memiliki, memodifikasi, dan membagikan sumber kode dari software tersebut. Memang benar gratis. Tetapi karena kebanyakan orang berkata gratis, makna aslinya jadi tertutupi. Alhasil ya sering terjadi perdebatan.

Pelan-Pelan Pakai Software Original

Terus tujuan artikel ini ditulis untuk apa? Kan di judul tertulis software gratis? Iya memang gratis kok. Gratis yang sah dan legal ya. Sebenarnya tujuan artikel saya buat untuk mengumandangkan bahwa tidak baik memakai software bajakan terus menerus. Lebih-lebih, adanya para developer FOSS ya memiliki tujuan yang sama pula. Mereka berkata, “Jika kalian tidak bisa bantu saya dalam mengembangkan FOSS, minimal pakai software dari kami.”

Kalian tidak merasa curiga kah ketika menggunakan software bajakan? Seringkali crack-crack-an pada software bajakan, memerintahkan untuk menonaktifkan antivirus sebelum melakukan proses instalasi ya kan? Hayo, coba sekali-kali untuk tidak menonaktifkan antivirus kalian. Lalu, perhatikan apa yang terjadi?

Sekarang begini deh. Sebenarnya kapan awal mula kita menggunakan software bajakan? Saya pribadi (mungkin) sudah dikenalkan sejak di bangku SD. Tapi saat itu, saya masih gagap teknologi. Jangankan berbicara FOSS. Saya sendiri baru tahu benda bernama komputer. Dan senang sekali dikenalkan dengan dia. Saya cukup ingat, komputer zaman itu masih ber-OS Windows 2000. Eh, atau Windows XP ya? Pokoknya masih dominan abu-abu gitu.

Baca juga: Coba Cara Ini Untuk Mematikan Update Windows 10 Dengan Mudah

Minim Edukasi Lisensi Software

Terus pertanyaan saya sekarang? Windows di zaman SD saya itu, bajakan atau asli. Kita berpikir positif saja ya, atau istilah kerennya husnudzon (berbaik sangka). Anggap saja sistem operasi saya dulu original. Maka kita lanjut ke zaman selanjutnya. Zaman di mana saya mulai memiliki komputer jinjing atau laptop. Jika saya ingat-ingat, penjual laptop pun tidak memberikan saya edukasi mengenai lisensi software.

Alhasil, saya pun tidak acuh terhadap lisensi software. Selagi bisa dijalankan pada PC, menurut saya sudah cukup kala itu. Jujur saja. Mungkin zaman itu, saya belum tahu bahwa ada beberapa software yang sebenarnya harus merogoh kocek untuk memasangnya pada PC. Jadi saya beranggapan bahwa semua software bisa kita pasang pada PC dengan gratis. Secara tidak sadar. Saya membawa habit itu hingga SMA.

Di mana ada teman bertanya, “Ini kok Microsoft Word-nya ada merah-merah ya?” 

“Itu belum diaktivasi, saya punya crack-nya nih.” Balas saya, sembari membantu teman saya untuk membajak.

Hingga suatu ketika, saya cukup ingat. Emm, di bangku kelas 11. Saya mempunyai guru IT. Namanya Bapak Harun. Guru yang saya hormati. Simpelnya jangan membuat beliau marah. Atau, cari masalah sesimpel apapun. Pokoknya ngeri.

Nah ceritanya, teman saya ada yang presentasi menggunakan laptop pribadi. Sudah pasti, dia presentasi menggunakan PPT (powerpoint 2010). Dalam proses menyampaikan presentasi. Dia sempat nyeletuk, “Ya iya, ini kan powerpoint 2010”. Mungkin dia percaya diri akan slide yang dia buat. Terlebih banyaknya transisi slide yang wow di powerpoint 2010. Ketimbang powerpoint 2003 yang terpasang pada komputer lab SMA saya.

Baca juga: Begini Cara Bikin Powerpoint Template Keren Untuk Branding

Membangun Integritas dari Hal Kecil

Ya sudah. Pak Harun memberi pesan yang mendalam untuk kami, “Kalian boleh bangga atau merasa keren memiliki software terbaru. Tapi, jangan lupa untuk tanggung jawab kelak di hadapan-Nya!” Deg. Batin saya tersentuh.

Sejak saat itu lah saya mulai aware terhadap software. Saya mulai migrasi sedikit demi sedikit. Dimulai software yang kecil dahulu. Sebelumnya menggunakan IDM bajakan, lalu beralih ke FDM yang gratis. Begitu deh seterusnya.

Alhamdulillah. Di bangku kuliah, saya bisa mendapat sistem operasi windows yang original dari kampus. Jadi saya bersyukur. Mungkin jika saya bisa migrasi ke sistem operasi Open Source, itu termasuk keputusan besar dalam hidup ini. Istilah lainnya, titik balik dalam hidup. Kata dosen sesepuh saya, dalam hidup perlu adanya titik balik. Supaya level kita meningkat.

Software Gratis Bukan Bajakan

Gambar: Pexels

Seperti judul ya, saya akan memberikan rekomendasi software yang gratis tetapi bukan bajakan. Apalagi software yang berbayar. Mudah-mudahan ada yang ingin memasangnya pada PC masing-masing. Alih-alih anak kos yang sangat membutuhkan itu. Silahkan dinikmati.

Software Gratis untuk Edit Gambar

Inkscape

Bagi kalian penggila seni gambar. Software ini sangat pas untuk jati diri Anda. Di mana slogan pada web resminya pun berbunyi senada, “Draw Freely”. Jika ada yang tertarik, langsung klik saja tautannya. Sudah saya selipkan url web untuk download software grafis ini.

Oya, bagi kalian pengguna Adobe Illustrator dan Corel Draw bajakan. Coba sekali-kali mencicipi software satu ini. Saya yakin kalian akan ketagihan. Coba saja deh. Mantap.

Gambar: Inkscape

GIMP

Software grafis selanjutnya bernama GIMP. Akronim dari GNU Image Manipulation Program. Jika diterjemahkan, merupakan program untuk memanipulasi gambar. Ya memang benar begitu adanya. Jika kalian familiar dengan Adobe Photoshop, nah software ini fungsinya persis seperti itu. Bagi kalian yang ingin coba, langsung saja ke web resmi GIMP. Klik saja itu.

Gambar: GIMP

PhotoScape

Jangan salah baca. Itu bukan Photoshop. Tetapi, PhotoScape. Saya kenal software ini saat masih di bangku SMA. Sampai sekarang pun, seringkali saya edit gambar tutorial ya lewat sini. Enteng banget ini software. Langsung saja deh, bagi yang penasaran sedot saja di sini.

Gambar: PhotoScape

Software Gratis untuk Edit Video

Natron

Edit video di zaman sekarang sudah menjadi kebutuhan banyak orang. Bahkan bagi para content creator, aktivitas ini sudah merupakan kebutuhan primer. Natron si FOSS pun juga turut andil untuk memudahkan siapa pun melakukan aktivitas editing video. Langsung saja, klik tautan ini untuk mengunduhnya secara gratis.

Gambar: Natron

Lightworks

Software selanjutnya bernama Lightworks. Slogannya berbunyi, “The professional editor for everyone.” Jika kalian cek di YouTube, sudah banyak sekali tutorial terkait penggunaan software satu ini. Jadi tidak perlu khawatir tidak bisa menggunakan. Khawatirlah jika kita masih betah memakai software bajakan. Eh. Oke, bagi yang tidak sabar mencoba, langsung saja unduh di sini.

Gambar: EditShare

Software Gratis untuk Aktivitas Office

LibreOffice

Nah ini yang ditunggu-tunggu. Software yang sering dipakai banyak kalangan. Dimulai dari anak SD, hingga orang dewasa pasti sering berkutat dengan software jenis ini. Memang berbanding lurus dengan kebutuhan orang sekarang. Makanya siapa pun cukup familiar dengan software beginian.

Eh, tapi sayang. Mereka terkadang tidak sadar. Software yang digunakan itu bajakan. Iya, Microsoft Office bajakan yang populer itu terpasang di mana-mana. Oleh karena itu LibreOffice si FOSS hadir untuk meminimalkan penggunaan software bajakan. Coba saja unduh dan pasang di PC masing-masing, supaya tahu hebatnya. Klik saja tautan ini.

Gambar: LibreOffice

Baca juga: Google Docs: Aplikasi Office Gratis yang Keren

Software Gratis untuk Download

Free Download Manager

Sering saya singgung, ketika melihat teman saya mengunduh dengan IDM. Hanya untuk download saja pakai software bajakan. Kok tau dia pakai IDM bajakan? Nampak sekali, ketika muncul peringatan untuk aktivasi. Haha. Makanya coba dulu software mantap satu ini, nih download dan pasang di PC Anda.

Sumber: FreeDownloadManager

Baca juga: Cara Download di Internet dengan FDM Lebih Powerful dari IDM

Penutup

Saya mohon maaf, apabila ada yang tersinggung. Tujuan saya membuat artikel ini ya memang untuk menyinggung Anda. Iya, Anda yang masih kekeh untuk memakai software bajakan dengan banyak dalih atau alasan. Dan merasa benar.

Tetapi saya senang bagi orang yang sudah berproses untuk meninggalkan software bajakan. Ya walaupun dimulai dengan software berukuran kecil. Pun itu lebih baik, dan saya yakin akan semakin baik untuk ke depan. Aamiin.

Semoga bermanfaat tulisan ini. Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya.

Artikel terkait

2 Komentar

  1. Tak kasih tambahan lagi mas

    Office : Softmaker Office 2016 klo versi baru bayar sepertinya mulai dari 23rb/bulan

    Download Manager : Xdm (Xtreme Download Manager), tampilan ya mirip IDM

    1. Siap mas, terima kasih tambahannya.
      Saya jadi ingat untuk office ada lagi yg free : WPS Office.
      Size-nya hanya 79.7 MB untuk Windows.

Berikan komentar

Email Anda tidak akan kami publikasikan. Wajib diisi *